kievskiy.org

Bumbu Masak dan Bahan Bakar Minyak Picu Inflasi

JAKARTA, (PR).- Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan Indeks Harga Konsumen Maret 2018 mengalami inflasi 0,2 persen. Inflasi tersebut dipacu oleh kenaikan harga bumbu masakan dan ‎Bahan Bakar Minyak (BBM).

Dengan demikian Berdasarkan catatan BPS, tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Maret) 2018 mencapai 0,99 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun sebesar 3,4 persen. "Tingkat inflasi ini masih terjaga cukup baik,"ujar Kepala BPS Suhariyanto, saat konferensi pers di Jakarta, Senin 2 April 2018.

Dia mengatakan harga bahan makanan ada yang mengalami inflasi seperti bumbu masakan. Namun ada juga harga bahan makanan yang mengalami deflasi seperti beras dan ikan. "Jika dipadukan, kelompok bahan makanan tetap mengalami 0,14 persen dengan andil 0,05 persen," ujarnya.

Menurut Suhariyanto, inflasi juga banyak dipengaruhi oleh kenaikan BBM. Seperti diketahui pada akhir Januari 2018 terjadi kenaikan harga Pertamax mencapai Rp 300 per liter dan Pertamax Turbi Rp 500 per liter. Kenaikan BBM tersebut dampaknya masih terasa pada Maret 2018.

Sementara pada 24 Maret 2018‎, terjadi kenaikan harga Pertalite sebesar Rp 200 per liter. "Dan karena kenaikannya terjadi pada akhir Maret, maka besar kemungkinan dampak inflasinya akan terasa di bulan April nanti," ujar Suhariyanto.

Dia berharap,‎ harga bahan makanan bisa terkendali jelang bulan puasa dan lebaran 2018. Saat ini, harga gabah dan beras di tingkat penggilingan sudah mengalami penurunan karena adanya panen raya. Berdasarkan survei BPS, harga beras medium Maret 2018 di penggilingan sebesar Rp 9.698 per kg atau turun 5,06 persen dibandingkan Februari 2018. 

"Tapi ini di tingkat produsen, bukan konsumen. Harapannya harga bahan pokok jelang puasa dan lebaran ‎ terkendali sehingga inflasi masih sesuai target. Pemerintah juga telah memiliki pengalaman cukup baik dalam menjaga inflasi pada puasa dan lebaran 2017," ujar dia.

‎Nilai Tukar Petani

Sementara itu Nilai Tukar Petani Maret 2018 turun 0,39 persen dibandingkan bulan sebelumnya menjadi 101,94. Penurunan NTP disebabkan karena Indeks Harga yang Diterima‎ Petani turun sebesar 0,24 persen. Sementara Indeks Harga yang Dibayar Petani naik sebesar 0,15 persen.

Pada Maret 2018, terjadi inflasi pedesaan di Indonesia sebesar 0,12 persen. Hal itu disebabkan oleh naiknya seluruh kelompok penyusun Indeks Konsumsi Rumah Tangga‎, kecuali bahan makanan.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat