kievskiy.org

Neraca Perdagangan Agustus 2019 Surplus Tipis 840 Juta Dolar AS

PEKERJA menggiling kedelai impor untuk diolah menjadi tahu di Jakarta Selatan, Jumat 16 November 2018. */ANTARA FOTO
PEKERJA menggiling kedelai impor untuk diolah menjadi tahu di Jakarta Selatan, Jumat 16 November 2018. */ANTARA FOTO

JAKARTA, (PR).- Neraca perdagangan Indonesia Agustus 2019 mengalami surplus tipis 85,1 juta Dolar AS. Kondisi itu dipengaruhi oleh surplus sektor nonmigas sebesar 840,2 juta Dolar AS. 

Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto mengatakan, surplus bulanan itu memang belum bisa mengatasi defisit neraca perdagangan tahun berjalan (Januari-Agustus 2019) sebesar -1,81 miliar Dolar AS. "Namun diharapkan ini menjadi momen untuk ke depannya, neraca perdagangan Indonesia tetap surplus setelah bulan sebelumnya defisit," ujar dia saat konferensi pers di Jakarta, Senin, 16 September 2019.

Dia mengatakan, nilai ekspor Indonesia pada Agustus 2019 mencapai 14,28 miliar Dolar AS. Angka tersebut turun 7,6 % dibandingkan ekspor Juli 2019. Nilai tersebut juga menurun 9,9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Menurut dia, sektor eskpor nonmigas hasil industri pengolahan Januari-Mei Agustus 2019 turun 4,33% dibanding periode yang sama tahun 2018. Ekspor hasil tambang juga mengalami penurunan 17,73%. Lain halnya dengan ekspor hasil pertanian naik 1,53%.

Meskipun demikian, nilai impor Indonesia mengalami penurunan lebih drastis dari ekspor yaitu mencapai 8,53% atau 14,2 miliar Dolar AS. Nilai tersebut juga turun 15,6 % dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

Dia mengatakan, nilai impor semua golongan penggunaan barang baik konsumsi, bahan baku-penolong, dan barang modal selama Januari-Agustus 2019 mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu masing masing 10,47 %; 10,7 %; dan 5,72%.

Berdasarkan data BPS, penurunan impor nonmigas paling tinggi berasal dari Tiongkok, yaitu mencapai 358,7 juta Dolar AS. Impor yang turun diantaranya bahan kimia organik 14 %, serealia 13,6 %, kendaraan serta bagiannya 12,8%.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat