kievskiy.org

Pemerintah Fokus Tindak Perdagangan Ilegal Sarang Burung Walet

MENTERI Perdagangan Enggartiasto Lukita memberikan pemaparan saat menjadi pembicara dalam kuliah umum di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung, Jawa Barat, Senin, 16 September 2019. Dalam kuliah umum tersebut, Enggartiasto memaparkan topik mengenai ketidakpastian kondisi ekonomi global akibat perang dagang Amerika Serikat dan Tiongkok.*/ANTARA FOTO
MENTERI Perdagangan Enggartiasto Lukita memberikan pemaparan saat menjadi pembicara dalam kuliah umum di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung, Jawa Barat, Senin, 16 September 2019. Dalam kuliah umum tersebut, Enggartiasto memaparkan topik mengenai ketidakpastian kondisi ekonomi global akibat perang dagang Amerika Serikat dan Tiongkok.*/ANTARA FOTO

JAKARTA, (PR).- Kementerian Perdagangan terus berusaha meningkatkan ekspor sarang burung walet dengan memberantas perdagangan ilegal di Indonesia. Saat ini Indonesia merupakan negara produsen sarang burung walet terbesar di dunia. 

Hal ini diungkapkan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita saat menghadiri Indonesia-China Birds Nest Business Forum di sela gelaran Trade Expo Indonesia (TEI) 2019 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, Rabu, 16 Oktober 2019.

“Saya mengajak pelaku usaha sarang burung walet untuk menghentikan penjualan secara ilegal. Pemerintah akan menindak tegas pelaku usaha yang masih memperdagangkan komoditas ini secara ilegal,” ujar Enggar. 

Menurut dia, sarang burung walet merupakan salah satu produk potensial Indonesia. Perdagangan sarang burung di dunia diperkirakan mencapai 210 ton per tahun atau setara 1,6 miliar Dolar AS. Dari jumlah tersebut, sepertiganya berasal dari Indonesia. 

Saat ini, Indonesia merupakan penghasil sarang burung walet terbesar di dunia. Pada 2018, Indonesia memproduksi sekitar 40 persen dari total produksi di dunia dan ekspor Indonesia ke dunia mencapai  291 juta Dolar AS.

Sementara, Tiongkok merupakan negara dengan konsumsi sarang burung walet terbesar di dunia. Pada semester pertama 2019, Tiongkok mengimpor 557 ton sarang burung walet atau sekitar 115 juta Dolar AS.  Sebanyak  60 persen impor tersebut didatangkan dari Indonesia.

Namun demikian, nilai perdagangan Indonesia dengan Tiongkok untuk komoditas sarang burung walet tidak tercatat dengan baik. Terjadi perbedaan yang cukup signifikan antara nilai ekspor Indonesia ke Tiongkok dengan nilai impor Tiongkok dari Indonesia untuk produk ini. 

"Ekspor sarang burung walet dari Indonesia ke Tiongkok tercatat sebesar 5 persen. Sedangkan nilai impor sarang burung Tiongkok dari Indonesia tercatat sebesar 80 persen,” tutur Enggar.

Kerjasama dengan Tiongkok

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat