BANDUNG, (PR).- Memasuki semester II/2019, sektor konstruksi di Indonesia mulai menggeliat. Kinerja sektor konstruksi diprediksi akan semakin berlari setelah pelantikan kabinet baru yang diperkirakan akan dilakukan akhir Oktober ini.
Demikian diungkapkan Direktur Keuangan PT Wijaya Karya Bangunan Gedung, Tbk. (WEGE), Syailendra Ogan, pada Corporate Social Responsibility (CSR) Day di Hotel de Braga by Artotel, Jalan. Braga, Kota Bandung, Kamis, 17 Oktober 2019. Salah satu indikatornya, menurut dia, terlihat dari pergerakan proyek yang diperoleh WEGE tahun ini.
"Pada awal semester II/2019, dalam waktu dua sampai tiga bulan, perseroan mengantongi kontrak sebesar Rp 5,3 triliun," tuturnya.
Padahal, menurut dia, sepanjang semester I/2019 WEGE baru mengantongi nilai proyek sebesar Rp 1,7 triliun dari target Rp 12 triliun tahun ini. Seperti diketahui, April lalu ada agenda politik Pemilihan Presiden.
Saat ini pun, menurut dia, sejumlah proyek yang akan datang sudah ketuk palu anggaran oleh pemerintah. Hanya saja, sebagian diantaranya masih menunggu ketuk palu pejabat setingkat menteri dan pejabat terkait.
"Kami optimistis, segera setelah pelantikan kabinet baru, sektor konstruksi akan running well. Sejumlah proyek yang sempat tertunda akan mulai berjalan," ujarnya.
Proyek BUMN
Sebagian besar proyek WEGE, sekitar 71%, adalah proyek pemerintah dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dengan komposisi masing-masing sebesar 11% dan 60%. Sisanya diperoleh dari sektor swasta.
Optimisme tersebut mendorong WEGE membidik pertumbuhan nilai kontrak sebesar 20%-25% year on year (yoy) pada 2020. Tahun depan WEGE juga diproyeksikan akan memulai pembangunan proyek infrastruktur di Senegal.
"Wika Group menyasar proyek di luar negeri. Pada konvensi di Bali satu bulan lalu Wika Group mendapatkan pasar besar di Senegal dan WEGE ditugaskan holding untuk mengerjakan proyek tersebut," katanya.