kievskiy.org

ACT Apresiasi Pengabdian Guru Prasejahtera Lewat Program “Sahabat Guru Indonesia”

ACT Apresiasi Pengabdian Guru Prasejahtera Lewat Program Sahabat Guru Indonesia.
ACT Apresiasi Pengabdian Guru Prasejahtera Lewat Program Sahabat Guru Indonesia. /Dok ACT

JAKARTA, (PR).- Mengabdi menjadi guru terkadang bukanlah sebuah jalan mudah, terutama untuk para guru yang kondisi ekonominya terbatas. Misalnya saja guru honorer dan guru tahfiz yang penghasilannya masih di bawah UMR. Menurut Data Pokok Pendidikan Nasional (Dapodik) Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, ada 1.070.662 guru yang masih berstatus honorer dengan pendapatan di bawah UMR (rata-rata Rp 300.000 sampai dengan Rp 500.000 per bulan).

Fakta tersebut mendorong Aksi Cepat Tanggap menghadirkan program Sahabat Guru Indonesia, yakni program bantuan beaguru untuk guru prasejahtera, bertepatan dengan Hari Guru Nasional, Senin 25 November 2019.

Ahyudin selaku Ketua Dewan Pembina ACT menyampaikan tujuan utama program Sahabat Guru Indonesia adalah untuk memberikan kontribusi perbaikan pada permasalahan pendidikan di Indonesia. Salah satunya pada kesejahteraan ekonomi para guru. ”Program ini sebagai medium untuk menyemangati guru-guru prasejahtera dalam mengabdi.

Baca Juga: Meluaskan Jangkauan Distribusi Air, ACT Luncurkan Water Truck

Guru merupakan elemen penting dalam menentukan kualitas pendidikan, peran guru merupakan peran sentral untuk membangun karakter anak bangsa. Kami ingin terus menebar manfaat dan menjadi jembatan dari jiwa-jiwa dermawan baik nasional maupun global untuk masyarakat yang membutuhkan. Kami percaya barang siapa yang memberikan kemudahan (membantu) saudara yang kesusahan, niscaya Allah akan membantu memudahkan urusannya di dunia dan di akhirat,” ungkapnya.

(dari kiri ke kanan) Direktur ACT- Nurman Priatna, Presiden ACT-Ibnu Khajar, Ketua Dewan Pembina-Ahyudin, dan Direktur Program ACT Wahyu Novyan berdiskusi terkait kondisi pendidikan Indonesia saat ini dan memberikan speech terkait program
(dari kiri ke kanan) Direktur ACT- Nurman Priatna, Presiden ACT-Ibnu Khajar, Ketua Dewan Pembina-Ahyudin, dan Direktur Program ACT Wahyu Novyan berdiskusi terkait kondisi pendidikan Indonesia saat ini dan memberikan speech terkait program

Direktur Program ACT Wahyu Novyan menambahkan fakta bahwa guru di berbagai pelosok negeri banyak yang berpendapatan sangat kecil. “Masih tingginya jumlah guru berpenghasilan rendah seakan menjadi pekerjaan rumah bersama. Mereka yang telah mengabdikan diri untuk pendidikan negeri butuh perhatian lebih. Misalnya, salah satu guru di Sikakap digaji 500 ribu per bulan. Itu pun tak dibayar tiap bulan karena keadaan perekonomian sekolah yang tak menentu. Walau begitu, para pengabdi negeri ini tak kenal lelah membimbing penerus bangsanya,” ungkap Wahyu.

Melalui program Sahabat Guru Indonesia, para guru prasejahtera di Indonesia akan menerima beaguru untuk menunjang ekonomi mereka. Adapun kriteria guru yang menerima manfaat dari program ini adalah mereka yang berpenghasilan di bawah Rp 1 juta (termasuk guru honorer dan guru tahfiz), berasal dari wilayah prasejahtera, dan memiliki dedikasi mengajar yang tinggi untuk siswa-siswanya.

Baca Juga: ACT Perkenalkan Armada Rice Truck kepada Publik

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat