kievskiy.org

UMKM Susah Tembus Buyer, Ini Dia Kelemahannya

PRODUK UMKM.*
PRODUK UMKM.* /Basri Marzuki ANTARA FOTO

BANDUNG, (PR).- Sebagian besar pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) belum mengetahui alur bisnis internal dan standardisasi produk yang dibutuhkan buyer.

Akibatnya, banyak produk UMKM berkulitas yang sulit masuk ke pasar yang lebih luas, termasuk pasar modern.

Demikian diungkapkan President Indonesia Marketing Association (IMA) Chapter Bandung, Lina Auliana, pada West Java's Business Matching di Hotel Narapati, Jln. Pelajar Pejuang, Bandung, Selasa, 10 Desember 2019.

Mereka, menurut dia, membutuhkan pendampingan.

Baca Juga: Pasar Produk Hijau di Indonesia Meningkat, Regulasi Pemerintah Masih Belum Konsisten

"Beberapa masalah yang ditemukan di antaranya adalah masih menggubakan kemasan transparan, belum memiliki PIRT, belum memiliki sertifikat halal, dll," ujarnya.

Kalaupun kelengpakan tersebut sudah dikantongi, menurut dia, banyak diantara pelaku UMKM tersebut yang belum mampu memenuhi kontinuitas produksi.

Ketika mereka mendapatkan pesanan yang cukup besar, mereka mogok di tengah jalan.

"UMKM memang membutuhkan mediasi untuk menjangkau buyer. Akan tetapi, mereka juga membutuhkan pendampingan agar dalam proses business matching bisa memenuhi ekspektasi buyer," katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat