kievskiy.org

Budi Daya Ikan Cupang Alam Ada Ilmunya, Simpel tetapi butuh Ketelatenan

IKAN cupang hias
IKAN cupang hias /AKUARIUMHIAS.BLOGSPOT.COM

JAKARTA, (PR).- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia melakukan transfer teknologi kepada kalangan pembudi daya terkait teknik pengembangbiakan ikan hias cupang alam yang bernama latin Betta Channoides.

"Balai Riset Budi daya Ikan Hias (BRBIH) telah berhasil mengembangkan ikan ini dan telah dipelajari cara budi dayanya agar bisa berkembang dan lestari," kata Sekretaris Badan Riset dan Sumber Daya Manusia (BRSDM) KKP Maman Hermawan dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Minggu 15 Desember 2019.

Keberhasilan itu, ujar dia, tentunya sangat bermanfaat untuk disebarkan ke masyarakat di berbagai daerah.

Oleh karena itu, lanjutnya, peneliti Balai Riset Budi Daya Ikan Hias berupaya agar pengetahuan dan teknologi yang telah dikuasai dapat ditransfer ke pemangku kepentingan.

Baca Juga: Soal Ekspor Benih Lobster, Edhy Prabowo: Jangan demi Lingkungan Saja Pertumbuhan Ekonomi Tertunda

"Indonesia dikenal sebagai sumber ikan cupang alam terbesar di dunia. Namun demikian, ikan cupang alam masih belum mendapatkan perhatian yang layak dari para penggemar domestik, padahal permintaan ikan cupang alam dari luar negeri cukup tinggi," tutur Maman Hermawan kepada Antara.

KKP juga telah melakukan transfer teknologi budi daya Ikan Hias Cupang Alam (Betta Channoides) Endemik Kalimantan Timur pada Desember 2019 di UPTD Balai Benih Ikan Duren Mekar, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok.

Teknologi tersebut merupakan hasil kerja sama antara Unit Pelaksana Tugas (UPT) BRSDM, yakni Balai Riset Budi daya Ikan Hias dengan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Depok.

Baca Juga: Susi Pudjiastuti Bongkar Tarif Ongkir Ilegal Benih Lobster, Sentuh Angka Ratusan Juta Sekali Kirim

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat