kievskiy.org

Banjir Jakarta 2020, Perusahaan Pengiriman Barang Pusing Cari Jalur Alternatif

ILUSTRASI pengendara melintasi banjir. Banjir yang terjadi di banyak daerah di Indonesia bukan hanya merugikan masyarakat, tapi juga perusahaan logistik yang harus mencari jalur alternatif guna mengirim paket.*
ILUSTRASI pengendara melintasi banjir. Banjir yang terjadi di banyak daerah di Indonesia bukan hanya merugikan masyarakat, tapi juga perusahaan logistik yang harus mencari jalur alternatif guna mengirim paket.* /RAISAN AL FARISI/ANTARA ANTARA FOTO

PIKIRAN RAKYAT - Bencana banjir Jakarta 2020 berdampak pada proses kerja perusahaan pengiriman barang. Pengiriman barang yang melalui dan menuju titik-titik banjir mengalami keterlambatan.

Demikian diungkapkan Ketua Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos, dan Logistik Indonesia (Asperindo) Jawa Barat, Wayan Wardhana di Bandung, Kamis, 2 Januari 2020. Namun, menurut dia, secara umum proses distribusi yang dilakukan perusahaan pengiriman barang masih tetap berjalan.

"Kami berusaha semaksimal mungkin melakukan pengiriman dengan mencari jalur alternatif agar kiriman bisa sampai tepat waktu," ujarnya.

Namun, ia tidak menampik, ada beberapa kiriman logistik yang terpaksa mengalami keterlambatan. Kondisi itu menurut Wardhana, bukan hanya merugikan konsumen, tapi juga penyedia jasa logistik.

"Salah satu akses yang terkendala banjir adalah jalur dari Bandung menuju Tanjung Priok," katanya.

Baca Juga: BMKG: Waspada terhadap Hujan yang Turun di Tanggal 10-15 Januari 2020

Ia mengatakan, kerugian terbesar bagi penyedia jasa logistik adalah penurunan kepercayaan konsumen. Menurut Wardhana, kepercayaan konsumen merupakan intangible aset yang sangat berharga bagi dunia usaha.

Ia mengaku berharap, pemerintah segera mengambil langkah konkret untuk mencegah kembali berulangnya bencana banjir, bukan hanya di Jakarta dan sekitarnya, tapi juga seluruh daerah di Indonesia. Menurut dia, salah satu persoalannya adalah tata kota.

"Banjir bukan kali ini saja terjadi, tapi hampir setiap tahun. Seharusnya ini bisa diantisipasi. Banjir bukan bencana yang tidak bisa dicegah, karena persoalannya adalah kerusakan lingkungan yang dilakukan manusia," tuturnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat