PIKIRAN RAKYAT – Kabar tentang ancaman virus corona di Indonesia mempengaruhi tingkat okupansi hotel di Kota Bogor.
Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Kota Bogor mencatat, okupansi hotel menurun 5 hingga 7 persen sejak pemerintah pusat mengumumkan adanya warga Indonesia yang terpapar virus corona.
Ketua PHRI Kota Bogor Yuno Abeta Lahay menuturkan, tingkat kunjungan ke hotel bisa terus menurun apabila isu corona tidak segera usai.
Baca Juga: Seantero Italia Dikarantina akibat Virus Corona, KBRI Roma Beri 4 Imbauan
Yuno berharap pemerintah dapat memberikan keyakinan kepada masyarakat bahwa pemerintah dapat menangani penyebaran virus corona.
Kepastian tersebut dapat menjadi alat bagi pelaku usaha hotel dan restoran untuk memberikan kepercayaan kepada konsumennya.
“Penurunan ada, ini amit-amit ya, yang diumumkan baru Depok, Bandung. Pertanyaannya kalau pemerintah setiap hari mengumumkan, terus tiba-tiba sebut Kota Bogor, itu gimana?” ujar Yuno Abeto dalam bincang-bincang yang digelar Badan Pendapatan Daerah Kota Bogor, Selasa, 10 Maret 2020.
Baca Juga: Menengok Desain iPhone 11 Pro Max vs Samsung Galaxy S20 Ultra, Cantik Mana?
Menurut Yuno, pemberian subsidi pajak pemerintah kepada pelaku hotel dan restoran juga tidak berpengaruh pada tingkat okupansi hotel.
Yuno menyarankan, subsidi pajak tersebut bisa dialihkan dengan pemberian insentif berupa alat deteksi kesehatan, dan masker.