kievskiy.org

Meski Jeblok Sampai 95%, Sebagian Angkutan Travel Bandung-Jakarta Tetap Beroperasi

Foto udara pengerjaan proyek perbaikan longsor di Jalan Tol Cipularang KM 118, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Minggu (1/3/2020). Korlantas Polri menyiapkan rekayasa jalur di lokasi terdampak longsor Tol Cipularang KM 118 jika terjadi cuaca ekstrem dengan mengalihkan arus kendaraan arah Jakarta melalui pintu keluar Padalarang Timur. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/hp.
Foto udara pengerjaan proyek perbaikan longsor di Jalan Tol Cipularang KM 118, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Minggu (1/3/2020). Korlantas Polri menyiapkan rekayasa jalur di lokasi terdampak longsor Tol Cipularang KM 118 jika terjadi cuaca ekstrem dengan mengalihkan arus kendaraan arah Jakarta melalui pintu keluar Padalarang Timur. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/hp. /RAISAN AL FARISI ANTARA FOTO

PIKIRAN RAKYAT – Di tengah tekanan COVID-19, sejumlah angkutan travel  Bandung-Jakarta masih berupaya mempertahankan operasional angkutannya.

Langkah itu diambil agar masyarakat tetap memiliki pilihan moda transportasi. 

Asisten Direksi Lintas Shuttle Wawan Heri Purnomo mengatakan sejak kemunculan  pandemi COVID-19, bisnis angkutan travel sudah merasakan imbasnya.

Baca Juga: Jembatan Cibuni Sukabumi Rusak Parah, Perekonomian Warga Terancam Lumpuh

Untuk di perusahaannya sendiri, wabah ini telah menyebabkan jumlah perjalanan turun drastis.

Dipaparkan, sebelumnya setiap hari jumlah trip di perusahaannya mencapai 340 trip.

Namun, terimbas COVID-19,  jumlah tersebut berangsur turun dan hanya menyisakan 36 trip  saja. Itu pun tetap beroperasi demi memberikan pelayanan kepada masyarakat.

 Baca Juga: Bintang Inter Milan Lautaro Martinez Semakin Dekat Menuju Barcelona

"Dropnya itu sampai 95%. Paling dirasakan dampaknya itu mulai pertengahan Maret saat Wakil Wali Kota Bandung dikabarkan positif. Sangat jauh," katanya saat dihubungi, Selasa 14 April 2020.

Wawan mengakui 36 trip yang masih beroperasi dari sisi hitungan bisnis sebetulnya tidaklah memadai. Namun, kepentingan masyarakatlah yang menjadi pertimbangannya untuk tetap mengoperasikan beberapa rute perjalanan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat