kievskiy.org

Di Tengah Pandemi Covid-19, JNE Optimis Pertumbuhan Bisnis di Bulan Ramadan Tumbuh 20 Persen

Ilustrasi - SEORANG petugas  jasa pengiriman menimbang barang yang akan.*
Ilustrasi - SEORANG petugas jasa pengiriman menimbang barang yang akan.* /M RISYAL HIDAYAT/ANTARA FOTO

PIKIRAN RAKYAT - Kendati bertepatan dengan pandemi Covid-19, Ramadan tahun ini dipastikan akan tetap menjadi salah satu peak seasson bagi jasa pengiriman logistik, termasuk JNE. Kendati diprediksi akan lebih rendah dibandingkan tahun lalu, JNE optimistis pertumbuhan bisnis di Ramadan tahun ini bisa mencapai 20%.

Demikian diungkapkan Presiden Direktur JNE, Mohamad Feriadi, melalui siaran pers yang diterima Pikiran-Rakyat.com, akhir pekan lalu. Ia mengatakan, pada Ramadan tahun lalu pertumbuhan bisnis JNE mencapai 30%.

"Selama pandemi Covid-19 ini terjadi perubahan cara berbelanja masyarakat dari sistem offline menjadi online, dengan menggunakan perangkat komunikasi yang dimiliki," ujarnya.

Baca Juga: Harga Lelang Jersey Pemain Persib Febri Haryadi, Siap Disalurkan Bantu yang Terdampak COVID-19

Bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, masyarakat juga semakin banyak yang memaksimalkan cara belanja online untuk kebutuhan Ramadan dan Lebaran. Selain melalui marketplace dan media sosial, pembelanjaan online juga banyak dilakukan melalui layanan pesan instan.

Oleh karena itu, menurut dia, seiring dengan meningkatnya kebutuhan layanan pengiriman, pihaknya memastikan bahwa pelayanan pengiriman barang selama Ramadan dan Idul Fitri akan tetap optimal, meskipun dilakukan selama pembatasan sosial. Ia memastikan bahwa JNE siap memberikan layanan yang optimal.

JNE, menurut dia, juga tetap melayani pengiriman barang ke seluruh wilayah di Indonesia, meski saat ini terjadi pengurangan jumlah penerbangan. Pihaknya mengandalkan setiap sumber daya dan jalur yang masih bisa dioptimalkan.

Baca Juga: BPSK Jawa Barat Terima Sejumlah Pengaduan Konsumen yang Tidak Mampu Bayar Cicilan Kredit

“Kami memiliki layanan pengiriman barang melalui darat menggunakan truk yang menjangkau seluruh Jawa dan Bali serta sebagian Sumatera, untuk mengimbangi layanan pengiriman melalui jasa penerbangan,” ujarnya Feriadi. 

Seperti diketahui, bisnis jasa pengiriman barang menjadi salah satu bidang usaha yang dikecualikan dari pembatasan sosial atas rekomendasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Penyedia jasa pengiriman tetap beroperasi dengan normal.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat