PIKIRAN RAKYAT - Aktivitas yang mulai terbuka untuk kantor-kantor pada masa transisi PSBB atau setelahnya yaitu pada saat new normal membuat kebutuhan internet di kantor semakin penting karena melayani para karyawan yang sebagian bekerja di kantor dan sebagian lagi di rumah.
"Pemilihan device jaringan internet menjadi kuncinya," kata Marketing Manager TP-Link Indonesia Yoshia dalam keterangan di Jakarta, Kamis 6 Agustus 2020.
Sebelumnya, Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika (PPI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Ahmad M Ramli, mengatakan, kebutuhan telekomunikasi atau internet di era pandemi Covid-19 terus melonjak. Ia mencatat adanya peningkatan aktivitas toko daring alias online shop selama itu sebesar 400 persen dari kondisi normal.
Baca Juga: Mohon Doa Jelang Pilkada Serentak 2020, Ketua PKB Jawa Barat Kunjungi Sejumlah Ponpes di Tasikmalaya
Peningkatan juga terlihat pada penggunaan data di pemukiman sebesar 10-20 persen.
"Jadi yang awalnya berpusat di perkantoran dan perguruan tinggi, sekarang pindah ke pemukiman. Di era pandemi ini telekomunikasi menjadi oksigen bagi kita semua," ujar Ahmad Ramli.
Pemerintah, ujar dia, terus meningkatkan cakupan sinyal seluler ke seluruh desa dan kelurahan di Indonesia. Hingga saat ini, setidaknya 76.428 desa dan kelurahan sudah terdapat jaringan 2G. Selanjutnya, 67 ribu desa dan kelurahan dilingkupi jaringan 3G dan 70 ribu desa dan kelurahan sudah dicakupi oleh sinyal 4G.
Baca Juga: Tiongkok Ungkap Penyakit yang Lebih Mematikan dari Covid-19, Telah Serang 32.000 Orang di Kazakhstan
Sesuai Peraturan Kementerian Kesehatan (PMK) No. HK.01.07/MENKES/328/2020 tentang Panduan Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 di Tempat Kerja Perkantoran dan Industri dalam Mendukung Keberlangsungan Usaha pada Situasi Pandemi, perusahaan menyusun protokol baru yang harus dijalankan, tidak hanya soal tampat kerja yang aman dan sehat dengan memperhatikan higienitas dan sanitasi lingkungan.