kievskiy.org

Prof Dr Hj Erni Rusyani Ernawan, SE, MM: Pentingnya ”Green Economy”

Prof Dr Hj Erni Rusyani Ernawan, SE, MM
Prof Dr Hj Erni Rusyani Ernawan, SE, MM /Deni Armansyah/Kontributor "PR" Deni Armansyah/Kontributor "PR"

BAHASAN mengenai green economy atau ekonomi hijau sudah menjadi salah satu istilah yang paling dibicarakan dalam diskusi maupun forum kebijakan publik lingkungan secara global. Isu ini terus digaungkan sebagai upaya menekan angka emisi yang terus berkejaran dengan bonus demografi di berbagai penjuru dunia, tak terkecuali Indonesia.

 

Prof Dr Hj Erni Rusyani Ernawan, SE, MM (62), tertarik dengan gagasan green economy dan implementasinya di Indonesia sejak medio 1998. Alasan awalnya simpel saja. Erni yang menghabiskan masa kecil di Cililin, Kabupaten Bandung Barat, merasakan bahwa daerahnya tersebut sangat sejuk dan asri.

Lama kelamaan, seiring dengan perkembangan daerah dan peningkatan jumlah masyarakat, ciri khas tersebut perlahan hilang. Apalagi, di kota-kota besar dengan laju pembangunan yang lebih tinggi.

”Yang ada dalam benak saya adalah pertanyaan-pertanyaan mengenai bagaimana agar lingkungan menjadi lebih terjaga, itu tentu harus diimplementasikan dengan perilaku-perilaku yang etis. Siapa yang menjaga? Tentunya termasuk semua stakeholder,” ucap Erni, ketika ditemui di kediamannya di kawasan Setramurni, Kota Bandung, Selasa (20/6/2023).

Belum lama ini, Erni dikukuhkan sebagai guru besar dalam bidang ilmu manajemen lewat sidang terbuka Senat Universitas Pasundan (Unpas), lewat riset berjudul ”Implementasi Green Economy dalam Perilaku Etika Bisnis pada Stakeholder”.

Green economy adalah suatu paradigma pembangunan pada bidang ekonomi yang didasarkan kepada efisiensi pemanfaatan sumber daya, pola konsumsi, dan produksi yang berkelanjutan, serta internalisasi biaya-biaya lingkungan dan sosial. Dalam konsep ini, ekonomi akan terus tumbuh dan diharapkan memberikan kesempatan atau peluang lapangan kerja, mengurangi kemiskinan, serta memperhatikan lingkungan pada khususnya yaitu ekosistem dan keragaman hayati serta keadilan sosial.

Pencetusan gagasan mengenai green economy awalnya dilakukan dalam rangka mendukung upaya penurunan emisi gas rumah kaca. Hal ini menjadi tantangan pada konsep green economy, dalam upayanya untuk menunjang pelaksanaan pembangunan yang berfokus pada aspek lingkungan serta ekosistem.

Saat ini, ibu dari tiga anak dan nenek bagi tiga cucu ini masih aktif mengajar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpas. Beberapa mata kuliah yang diampunya yakni etika bisnis (S-1), perilaku organisasi (S-2), serta matrikulasi dan keorganisasian internasional (S-3).
Bagaimana pandangan Erni tentang implementasi green economy di Indonesia? Bagaimana kendala dan tantangannya, serta bagaimana upaya untuk mengoptimalisasinya? Berikut penuturan Erni kepada Wartawan Koran Pikiran Rakyat, Endah Asih Lestari.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat