kievskiy.org

Konglomerat Asing Sudah Daftar Family Office di Bali, Tim para Orang Kaya Itu Sudah Mulai Bekerja

Ilustrasi Family Office.
Ilustrasi Family Office. /Pixabay/CecilKing

PIKIRAN RAKYAT - Beberapa konglomerat asing sudah menunjukkan minatnya untuk mendaftar program family office di Bali. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, ada dua sampai tiga keluarga kaya yang akan menginvestasikan dananya.

“Sudah ada beberapa nama, mungkin dalam dua-tiga minggu ke depan. Kalau sudah makin ada bentuknya, kami akan beri tahu,” ucapnya di sela peluncuran neraca sumber daya kelautan di Denpasar, Bali, Jumat 5 Juli 2024.

Menurutnya, tim untuk program kantor orang kaya dari luar negeri itu sudah mulai bekerja. Rencananya, mereka akan melakukan kunjungan ke negara-negara atau wilayah administrasi khusus yang menerapkan konsep serupa.

Tujuannya, untuk mengetahui pengelolaan dana orang kaya tersebut dan menjadikannya sebagai salah satu tolok ukur konsep investasi tersebut. Negara dan wilayah administrasi khusus yang rencananya menjadi tolok ukur tersebut di antaranya Uni Emirat Arab yakni di Dubai, Hong Kong, dan Singapura.

Selain di Bali, Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa konsep tersebut dapat diterapkan di lokasi lain, misalnya di Jakarta atau di Ibu Kota Nusantara (IKN).

“Kami akan melihat seperti di Dubai, ada satu gedung itu berisi 400 family office dan itu angkanya bisa triliun dolar. Pertanyaannya, kalau bisa di Dubai, Singapura, dan Hong Kong, kenapa tidak di Indonesia di Bali, Jakarta atau IKN,” katanya.

Untuk menghindari uang yang dibawa merupakan hasil dari tindak kejahatan, seperti pencucian uang, Luhut Binsar Pandjaitan mengaku akan melibatkan aparat penegak hukum di antaranya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kejaksaan.

“Semua kami libatkan nanti kami pergi, saya ajak mereka untuk melihat. Kami semua kerja tim jadi bukan satu aspek saja. Kalau tadi ada di Dubai, Singapura kenapa tidak bisa (Indonesia) kita jangan jadi alien, jangan pikir terus takut,” tuturnya.

Bidik Investasi Besar

Pemerintah memproyeksikan investasi dari pengelolaan dana family office yang bisa ditarik ke Indonesia mencapai 500 miliar dolar AS (Rp8.170 Triliun) dalam beberapa tahun ke depan. Jumlah tersebut merupakan 5 persen dari total dana yang dimiliki family office di dunia sebesar 11,7 triliun dolar AS (Rp191.203 triliun).

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat