kievskiy.org

Darso, Fenomena Tak Tergantikan Musik Pop Sunda dan Warisannya

Darso.
Darso. /Pikiran Rakyat/Andri Gurnita

PIKIRAN RAKYAT - Darso adalah legenda dalam seni pop Sunda. Legenda yang tak hanya dikenal di kalangan elite seniman, pejabat, ataupun pelaku industri.

Lebih dari semua itu, Darso adalah legenda di kalangan rakyat. Bertanyalah pada orang-orang di Pasar Caringin Bandung, dalam angkot, atau di perkampu­ngan di berbagai daerah di Jawa Barat, siapa nama penyanyi pop Sunda yang dikenalnya.

Bukan hanya nama Darso yang akan mereka sebut, tetapi juga lagu-lagunya, mulai dari "Sarboah", "Dina Hamparan Sajadah", sampai "Kabogoh Jauh".

Penampilannya yang nyentrik dengan rambut dan kacamata mirip Michael Jackson, lirik lagunya yang bercerita tentang kehidupan masyarakat kebanyakan, pola tingkahnya yang sering jadi anekdot, omongannya yang spontan dengan bahasa

Sunda yang garihal (kasar), dan pergaulannya yang tak membatasi diri dengan siapa pun, merupakan bagian yang tak terpisahkan dari lelaki yang bernama lengkap Hendarso itu.

Bagi Darso, menyenangkan hati orang banyak tampak menjadi segalanya. Dia pun ingin orang menerima dia apa adanya, dengan gaya, tingkah polah, dan lirik-lirik lagunya.

Untuk itu, dia tak peduli dengan kritik dan pandangan apa pun terhadap dirinya, sepanjang masyarakat menerimanya dan ia bisa menyenangkan hati mereka.

Hal itulah yang terjadi dulu pada awal kemunculan Darso tahun 1990-an lewat "Cucu Deui" atau "Sarboah".

Album itu memadukan musik calung dalam warna dangdut. Album lagu yang tak lazim itu tentu saja segera mendapat banyak kritik dan cemoohan dari sebagian kalangan seniman tradisional. Dia bahkan dianggap merusak tata ter­tib musik tradisional Sunda.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat