PIKIRAN RAKYAT - Isa Perkasa, merentangkan kedua tangannya, sembari memegang meteran.
Pandangan matanya terhunus ke depan, seiring alat ukur itu yang semakin meregang. Ia seakan tersalib, menjalani derita Yesus menanggung dera segala siksa di atas Bukit Golgota.
Meteran yang semakin memanjang itu, kini ia belitkan pada leher dan kepalanya. Terus dan terus, membuhul bagian wajah hingga menutupinya.
Tak hanya di tangan, meteran lain dari tiga penjuru turut melilit tubuh Isa yang tak berdaya. Disalib dalam sunyi tanpa suara dan terbelit duka, seperti larik sajak Sitor Situmorang: "Kristus telah disalib manusia habis kata."
Aksi teatrikal atau performing art pelukis yang juga Ketua Institut Drawing Bandung tersebut ditampilkan dalam Peluncuran Film Preserving the Seke pada Sabtu, 6 November 2021, di Bandung Creative Hub (BCH), Kota Bandung.
Isa menyindir praktik pembangunan di Bandung yang menggusur lahan hijau dan mata air alias seke.
Alat ukur atau meteran yang melilit, membuhul tubuhnya adalah simbol keserakahan pembangunan berbagai sarana komersil, permukiman dan fasilitas fisik lainnya mengepung dan menggerus lahan hijau Bandung.
Baca Juga: Vlog Lawas Jadi Sorotan, Vanessa Angel Tuai Pujian Netizen Lantaran Disebut Pandai Bersyukur
Tak hanya Isa, sejumlah seniman juga tampil dalam peluncuran film dokumenter itu, seperti Ferry Curtis, Rinrin Chandraresmi.