PIKIRAN RAKYAT - Setelah dilakukan autopsi terkait kematian dari Lina Jubaedah menindakalanjuti laporan yang diajukan oleh anaknya Rizky Febian pada 6 Januari 2020 lalu pihak kepolisian lakukan autopsi.
Autopsi dilakukan pihak kepolisian dengan membongkar makam dari Lina, pada Kamis 9 Januari 2020 lalu.
Baca Juga: Kasus Lina Ibu Kandung Rizky Febian Resmi Ditutup, Polisi: Korban Meninggal karena Penyakit
Hasil dari autopsi tersebut akhirnya diumumkan oleh pihak kepolisian, setelah beberapa kali alami pengunduran.
Selain melakukan autopsi, pihak kepolisian juga telah memeriksa 25 saksi, mulai dari Suami Lina yaitu Teddy Pardiana hingga Dokter dan Staff Rumah Sakit Al-Islam Bandung.
Baca Juga: Sempat Diduga Pembunuhan, Berikut Penyebab Kematian Lina Mantan Istri Sule dari Hasil Autopsi Polisi
Kepala Bidang Humas Polda Jabar, Kombes Pol Saptono Erlangga, menyatakan, bahwa tidak ada tanda-tanda kekerasan ataupun zat beracun dalam tubuh Lina.
Ia juga menjelaskan bahwa kematian dari Lina Jubaedah, adalah murni karena penyakit yang dideritanya.
"Dari hasil visum. Didapat keterangan bahwa kondisi jenazah sudah membusuk.
"Tidak ditemukan tanda tanda kekerasan. Saya ulangi tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan," ungkap Saptono Erlangga di Mapolrestabes Bandung, Jumat 31 Desember 2020.
Kabid Humas, Saptono Erlangga juga menyampaikan bahwa di dalam tubuh Lina, terdapat gambaran penyakit darah tinggi yang kronis, batu pada saluran empedu dan tukak lambung yang luas.
"Berdasarkan hasil pemerikasaan patologi, ditemukan tukak lambung, pada ginjal ditemukan gambaran penyakit hipertensi kronis, kemudian perbendungan pembuluh darah paru tidak ditemukan penyakit hati yang kronis, tidak ditemukan tanda serangan jantung," jelasnya.
Berdasarkan laporan dari hasil laboratorium forensik, Erlangga mengungkapkan bahwa tidak ditemukan adanya zat beracun pada korban.
"Sebagai kesimpulan setelah dilakukan otopsi dan laboratorium forensik. Bahwa kematian saudari Lina Jubaedah almarhum bukan karena adanya kekerasan maupun racun di dalam tubuh.
"Tapi akibat penyakit yaitu adanya hipertensi yang kronis. Tukak pada selaput lendir lambung. Batu empedu. Pembesaran pada organ jantung," jelas Erlangga pada konferensi pers yang sedang digelar.***