PIKIRAN RAKYAT - Solid selama hampir 16 tahun, The Changcuters merampungkan Loyalis sebagai bagian dari konsep album trilogi mereka.
Album Loyalis menjadi episode terakhir setelah sebelumnya, band asal Bandung ini merilis Visualis (2013) dan Binauralis (2016).
Lewat Loyalis, The Changcuters yang masih diawaki Tria (vokal), Qibil dan Alda (gitar), Dipa (bas), serta Erick (drum) membuktikan eksistensi di industri musik Indonesia. Seperti album-album sebelumnya, Loyalis masih dirilis bersama label Sony Music Indonesia.
"Album Loyalis lebih mengedepankan sisi perasaan yang dialami kebanyakan manusia dalam kehidupan sosialnya. Lewat hal yang bersifat gaib atau tak terlihat ini kami mencoba menguji kepekaan Anda dalam memahami setiap materi dalam album ini," tutur Tria via pos-el, Rabu, 18 Maret 2020.
Single pertama yang dirilis dari album Loyalis bertajuk Hantu. Sesuai dengan tema sesuatu yang bersifat gaib, tembang Hantu seakan mewakili pesan yang ingin disampaikan.
Tria mengungkapkan, melalui single Hantu, The Changcuters bercerita tentang proses kelahiran dan keberadaan manusia di kehidupan sosial.
Setiap sesuatu yang terlahir, belum tentu bisa langsung diterima di lingkungan masyarakat.
Terkadang kita harus melalui proses penolakan, ketidaksukaan, atau bahkan hanya dianggap bayang-bayang yang menghantui kehidupan orang lain.