kievskiy.org

Mengenal Makna dan Filosofi Tumpek Landep, Upacara yang Meningkatkan Ketajaman Berpikir

Ilustrasi umat Hindu di Bali.
Ilustrasi umat Hindu di Bali. /Pixabay/alitdesign

PIKIRAN RAKYAT - Bertepatan pada Sabtu, 5 November 2022 atau menurut kalender Bali disebut saniscara kliwon (Sabtu Kliwon), umat Hindu akan kembali merayakan rahina Tumpek Landep.

Dalam Tumpek Landep ini, umat hindu di Bali akan mengadakan upacara selamatan dengan melakukan puji syukur atas berkah yang telah diberikan oleh Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam manifestasinya sebagai Ida Bhatara Sang Hyang Pasupati.

Sebagai sebuah pulau yang memiliki seribu rupa, tradisi dan budaya yang saling mengisi serta melengkapi dengan ajaran Hindu.

Bagi warga Bali yang mayoritas penduduknya Hindu, Tumpek Landep sudah menjadi sebuah tradisi yang kerap dilaksanakan setiap enam bulan (210 hari) sekali berdasarkan sistem penanggalan Bali.

Baca Juga: Cara Bali Bangkit dari Pandemi Dapat Ditiru Jabar

Atau lebih tepatnya pada saniscara kliwon (Sabtu Kliwon) wuku landep, dan upacara ini menjadi salah satu tradisi yang perlu dijaga.

Lantas apa makna dan filosofi dari Tumpek Landep itu?

Berikut telah dirangkum bahasan untuk menjawab pertanyaan tersebut, seperti dikutip Pikiran-Rakyat.com dari berbagai seumber.

Makna Tumpek Landep
Mengutip dari laman Taman Bali, kata “Tumpek” berasal dari “Metu” yang memiliki arti bertemu, dan “Mpek” artinya akhir. Jadi kalau digabungkan, Tumpek dapat diartikan sebagai hari pertemuan wewaran Panca Wara dan Sapta Wara.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat