kievskiy.org

Profil Tokoh Antagonis Bersuara Serak, Torro Margens

Aktor senior, Torro Margens
Aktor senior, Torro Margens /Antara News

PIKIRAN RAKYAT - Pencinta dunia peran tanah air pasti sudah tidak asing dengan sosok Torro Margens. Torro Margens memiliki nama asli Sutoro Margono dan lahir di Paduraksa, Pemalang, Jawa Tengah pada 5 Juli 1950.

Torro memiliki istri dengan nama Yustinawati dan dikaruniai tiga anak laki-laki. Ketiga anaknya diantaranya, adalah Rangga, Tampan, dan Toma. Toma sendiri bekerja dalam industri perfilman dan sinetron Indonesia, khususnya menjadi seorang produser dan sutradara.

Bapak dengan tiga anak ini berprofesi sebagai aktor yang terkenal dengan peran antagonisnya dalam karya film maupun sinetron Indonesia. Dia berprofesi sebagai tukang cat trotoar jalanan yang kemudian memulai meniti karier di dunia perfilman nasional sejak tahun 1970-an.

Sebelum terkenal, Torro sempat mendirikan sebuah organisasi bernama Teater Remaja Jakarta di Direktorat Kesenian dan Kebudayaan pada 1969 sebelum akhirnya mendirikan Sanggar Prakarya.

Torro sempat mencicipi kursi kantoran di tengah kariernya sebagai aktor. Dia mencoba untuk menjadi seorang penerjemah. Namun tak lama kemudian, ia memutuskan untuk berhenti dan kembali lagi menekuni dunia peran hingga tahun 2018-an sebelum wafat pada awal 2019.

Baca Juga: Profil Yok Koeswoyo, Personel Koes Plus Legendaris

Torro meninggal dunia pada 4 Januari 2019 karena sakit yang dideritanya. Torro mengembuskan nafas terakhirnya di sebuah rumah sakit pada usia 68 tahun. Jenazah Torro dipulangkan ke rumah duka di Kota Sukabumi, Jawa Barat.

Tak hanya aktif sebagai seorang aktor, Torro juga sempat menjajal kursi sutradara maupun penulis naskah film. Ia juga pernah menjadi seorang pembawa acara atau yang lebih sering disebut dengan presenter, khususnya dalam program acara reality show yang ditayangkan di salah satu stasiun TV swasta tanah air berjudul "Gentayangan".

Pada tahun 1970-an, Torro beradu peran dengan banyak aktor-aktor ternama lainnya di beberapa film dewasa Beberapa diantaranya, yaitu Neraka Perempuan (1974) bersama Dicky Zulkarnaen, Antara Surga dan Neraka (1976) yang berakting dengan Ratno Timoer san Yati Octavia, Sirkuit Cinta (1978) bersama aktor George Rudi.

Aktor asal Pemalang ini pada awalnya karirnya hanya berperan menjadi seorang figuran saja, namun dengan seiring berjalannya waktu, Torro berhasil menunjukkan kestabilan eksistensi dirinya di dunia seni peran berkat kerja keras dan komitmennya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat