/photo/2023/03/13/34172715.jpeg)
PIKIRAN RAKYAT - Band Radja mendapat ancaman pembunuhan setelah konser di Johor, Malaysia. Ian Kasela membeberkan kronologi ancaman pembunuhan yang didapatkan dia dan teman-temannya.
"Saya enggak tahu sikap warga Johor yang begitu arogan. Seusai Radja manggung, lalu mereka bilang ada yang ingin foto-foto, terus saya layani permintaan itu, tapi setelah saya tunggu, yang ingin foto sama Radja tidak muncul. Lalu muncul orang berbadan besar dan berkulit legam dengan kata-kasar mengancam ingin membunuh orang Indonesia," sebut Ian Kasela di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Senin, 13 Maret 2023.
Ian Kasela menuturkan, baru kali ini dia mendapatkan ancaman pembunuhan saat konser di Malaysia. Ian juga mengatakan, pelaku yang sempat ditangkap kini sudah dibebaskan kepolisian Johor setelah membayar jaminan.
"Saya belum pernah ada kejadian seperti di Johor Malaysia, baru pertama kali. Pelakunya sudah diperiksa dan ditangkap, tapi pas saya sudah sampai di Jakarta, ternyata pelaku sudah membayar jaminan dan bebas," tuturnya.
Baca Juga: Uya Kuya Ceritakan Kecelakaan yang Dialami Cinta di AS, Sempat Trauma Tak Mau Menyetir
Ian Kasela melaporkan ancaman pembunuhan yang didapatkan Radja ke Bareskrim Polri pada hari ini, Senin, 13 Maret 2023. Ian menuturkan, laporan itu perlu dibuat untuk menjamin keselamatan dia dan personel lainnya.
"Hari ini kami akan membuat laporan ke Mabes Polri untuk meminta perlindungan terhadap diri kami dan keluarga karena pelaku pengancaman tersebut sudah dilepaskan tadi malam oleh pihak polisi Johor karena ketentuan Undang-Undang mereka yang berlaku bahwa apabila tersangka mampu bayar jaminan, maka pelaku tidak ditahan," tutur Ian Kasela.
Baca Juga: Jeno NCT Positif Covid-19, Agensi Ungkap Kondisi Terkini
Keributan Setelah Konser
Sebelumnya, media asal Malaysia, Astro Awani, melaporkan awal mula ancaman pembunuhan yang didapatkan band Radja. Menurut laporan mereka, semua bermula dari keributan yang terjadi setelah konser.
Terdapat dua orang pria yang diduga berasal dari penyelenggara melontarkan kata-kata kasar dan ancaman pembunuhan.