kievskiy.org

Beda Pocong di Film Horor Indonesia Dulu dan Kini, Dosen Unpad Ungkap Alasannya

Ilustrasi film pocong berjudul Mumun, peneliti Unpad mengungkap perbedaan penggambaran hantu tersebut dulu dan kini.
Ilustrasi film pocong berjudul Mumun, peneliti Unpad mengungkap perbedaan penggambaran hantu tersebut dulu dan kini. /Instagram/@deecompany_official

PIKIRAN RAKYAT – Gambaran hantu pocong dalam film horor Indonesia diungkap dosen Universitas Padjadjaran (Unpad), Justito Adiprasetio dan Annissa Winda Larasati. Ternyata ada penggambaran yang berbeda dalam karya sinematik.

Justito dan Annissa menyatakan fenomena film dengan karakter hantu dengan kain kafan itu mengungkap adanya pantulan ketakutan yang tertanam di benak masyarakat Indonesia. Ada perubahan dari representasinya, dilansir dari laman The Conversation.

"Tubuh yang terbalut kain putih dengan tali kafan terikat, berlumuran tanah, diisi belatung, melompat dan terbang menerjang, mencekik, menyemburkan cairan tubuh melalui mulut, mengeluarkan cahaya hijau dari mata, membalas dendam dan membunuh, menjadi elemen dari representasi pocong dalam film horor Indonesia,” ujarnya.

Penggambaran pocong zaman dulu

Baca Juga: Kenapa Hantu Perempuan Sering Muncul di Film Horor Indonesia? Dosen Unpad Beri Penjelasan

Justito dan Annissa menyebut karakter hantu tersebut dalam film sebelum era 1990-an adalah karakter pelengkap. Hal ini selaras dengan masyarakat Timur Tengah yang tidak memiliki film horor pocong sama sekali.

"Film horor supernatural klasik Timur Tengah menempatkan jin dan variannya sebagai antagonis. Sementara horor supernatural Indonesia lebih banyak menempatkan manusia yang mati penasaran akibat pembunuhan dan menyimpan dendam sebagai hantu. Hal ini karena pocong dan banyak hantu lain di Indonesia berdiri di atas sistem kepercayaan sinkretik, kelindan antara kepercayaan atas ruh gentayangan, tempat keramat, momen-momen ngeri," ujarnya.

"Pocong sendiri merupakan entitas spektral (terikat secara geografis) yang unik, karena walaupun representasinya berkaitan erat dengan ritual religi, namun pocong sebagai hantu tidak (pernah) benar-benar dominan mengisi layar sinema negara dengan mayoritas penduduk Islam lainnya. Bahkan, negara Timur Tengah tidak memiliki film horor pocong sama sekali," katanya lagi.

Pada awalnya, konsep hantu pocong di Melayu muncul pada awal abad ke-20 dengan nama hantu bungkus, hantu golek, atau hantu guling. Hantu itu disebutkan hanya dapat berguling ke samping. Ada sejumlah film yang isi ceritanya tentang hantu tersebut.

Baca Juga: Kenapa Film Horor Digemari padahal Seram? Penelitian Psikologi Ungkap 3 Penyebabnya

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat