PIKIRAN RAKYAT - Promotor konser Coldplay di Jakarta, PK Entertainment memberikan penjelasan terkait banyaknya penonton yang mempunyai tiket konser resmi, tetapi tidak bisa masuk ke dalam venue konser karena tiket sudah terpakai.
COO PK Entertainment, Harry Sudarma mengatakan bahwa konser Coldplay di Jakarta memiliki sejumlah kekurangan, salah satunya soal banyak pemegang tiket yang tidak masuk venue, padahal sudah membayar lunas dan membeli tiket di laman resmi.
Menurut Harry Sudarma, kehadiran calo menjadi salah satu masalah yang sangat berat dalam melaksanakan konser, apalagi mereka menjual ribuan tiket dari modal puluhan tiket.
"Terkait calo atau secondary ticketing, ini menjadi salah satu problem ataupun tantangan yang paling besar dan paling berat untuk kita hadapi di hari konser karena dari satu orang itu saja ada terjual 2.268 tiket hanya dengan bermodalkan 39 tiket,' kata Harry Sudarma.
Pihak promotor tidak menampik bahwa proses scan tiket penonton untuk masuk ke venue sempat terkendala, karena banyak keluhan dari penonton yang tiketnya tidak bisa ter-scan.
Baca Juga: Dorong Pelaku Usaha Indonesia Go Global, BRI Kembali Suguhkan UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2023
"Jadi kita bisa bayangkan, ribuan orang yang berusaha masuk tapi tidak bisa masuk karena memang tiketnya terdeteksi duplikasi dan tiket asli sudah masuk orangnya, sudah ter-scan. Jadi itu juga yang kemarin dalam prosesnya sempat membuat delay dari masuknya penonton," ujarnya.
Melihat kondisi sudah tidak terkendali, pihak promotor terpaksa hanya melakukan pemeriksaan visual selama 10 menit di pintu masuk. Dia mengaku hal tersebut sudah didiskusikan oleh PK Entertainment dan pihak berwenang.
"Aliran dari pembeli tiket dan penonton bisa masuk lebih cepat. Itu juga yang menyebabkan semakin banyaknya terkumpul orang yang membeli tiket dari calo," ujarnya.