kievskiy.org

Ini Makna Tradisi Nyekar, Penghormatan Makam Keluarga saat Lebaran Idul Fitri

Ilustrasi makam atau ziarah kubur.
Ilustrasi makam atau ziarah kubur. /Pixabay/congerdesign Pixabay/congerdesign

PIKIRAN RAKYAT - Di tengah kesibukan hidup sehari-hari, ada momen yang menjadi titik tolak penting bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, yaitu tradisi nyekar ke makam.

Istilah "nyekar" sendiri berasal dari bahasa Jawa yang berarti "menyekar", yang dalam konteks ini merujuk pada memberi sesajen atau sesuatu sebagai tanda penghormatan kepada kerabat maupun keluarga yang sudah meninggal. "Sekar" sendiri dalam Bahasa Jawa berarti bunga atau kembang, menambahkan dimensi simbolis tentang keindahan dan kesucian dalam tradisi tersebut.

Tradisi Nyekar dalam Konteks Lebaran

Tradisi nyekar sering kali menjadi bagian yang tak terpisahkan dari perayaan Lebaran di Indonesia. Di tengah euforia menyambut berakhirnya bulan suci Ramadhan, masyarakat juga memanfaatkan momen ini untuk berkunjung ke makam keluarga dan para leluhur.

Hal ini mencerminkan penghormatan kepada yang telah meninggal serta menjaga nilai-nilai kemanusiaan yang diwariskan dalam ajaran agama Islam.

Makna dan Nilai Budaya

Tradisi nyekar memiliki makna yang mendalam dalam budaya Indonesia. Selain sebagai penghormatan kepada orang yang telah meninggal, nyekar juga menjadi waktu untuk menjaga dan memperkuat hubungan dengan para keluarga yang sudah berpulang.

Simbolisme dan Rangkaian Acara

Acara nyekar biasanya dimulai dengan membersihkan dan merapikan makam. Kemudian, sebagian masyarakat ada yang menabur bunga, atau benda-benda lainnya yang diletakkan di sekitar makam sebagai tanda penghormatan dan rasa syukur.

Setelah itu, anggota keluarga berkumpul untuk berdoa bersama dan mengenang sosok yang telah tiada.

Penerimaan dan Perubahan

Meskipun tradisi nyekar telah menjadi bagian integral dari budaya Indonesia selama berabad-abad, perubahan zaman dan perkembangan masyarakat juga telah memberikan dampak pada pelaksanaannya.

Beberapa keluarga mungkin memilih untuk menyederhanakan prosesi nyekar, sementara yang lain masih mempertahankan tradisi dengan cara yang lebih tradisional.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat