kievskiy.org

Aksi Blokir Massal Artis Setelah Met Gala, Luapan Kekecewaan Dunia karena Mereka Bungkam soal Gaza

FOTO ilustrasi aplikasi di media sosial.*/FREEPIK/ANTARA
FOTO ilustrasi aplikasi di media sosial.*/FREEPIK/ANTARA

PIKIRAN RAKYAT - Selebriti dunia menemukan diri mereka di pusat kampanye pemblokiran media sosial massal. Pengguna media sosial mulai menyusun dan berbagi daftar selebriti serta influencer yang mereka yakini belum menggunakan platform mereka untuk menjelaskan apa yang terjadi di Gaza, Sudan, dan sekitarnya. Aksi tersebut dijuluki "Operasi Blockout".

"Mereka (selebriti) hidup dari perhatian kami. Jika mereka tidak memilikinya, mereka berhenti menggunakan pengaruh mereka," ucap seorang pengguna X (Twitter).

"Orang-orang ini memiliki semua kesempatan untuk membuat perubahan di dunia ini, dan alih-alih menggunakan platform mereka untuk berbicara tentang hal-hal yang penting, mereka menggunakannya untuk menghasilkan uang bagi diri mereka sendiri. Itu saja. Persetan dengan mereka. Blokir mereka," kata seorang pengguna TikTok.

Operasi Blockout

Operasi Blockout dimulai ketika Tiktoker @Haleyybaylee, yang nama aslinya adalah Haley Kalil, mengunggah video ke jutaan pengikutnya yang mengenakan hiasan kepala dan gaun bunga yang rumit dalam tampilan yang terinspirasi Marie Antoinette di Met Gala. Dia menyinkronkan bibir dan mengatakan "biarkan mereka makan kue", suara yang sedang tren dari film Sofia Coppola 2006 Marie Antoinette.

Meski tidak ada bukti kalimat tersebut diucapkan oleh mendiang ratu, itu sering digunakan untuk menangkap gagasan elit yang tidak berhubungan dengan perjuangan rakyat jelata. Kalimat itu juga merupakan simbol dari ketidakpedulian yang dirasakan monarki Prancis terhadap penderitaan rakyat selama masa kesulitan ekonomi dan kerusuhan sosial.

Pengguna media sosial dengan cepat melakukan stitch pada video itu, banyak yang mengkritik Haley Kalil "tuli nada" di tengah aksi Israel penjajah meningkatkan serangan militernya di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 34.900 warga Palestina, mayoritas warga sipil.

"Aku berpikir bahwa menggunakan suara 'biarkan mereka makan kue' di pesta ibu kota permainan kelaparan literal saat Rafah sedang dibom agak aneh sebenarnya, tapi hei itu tidak seperti pencipta ini bahkan repot-repot berbicara tentang Palestina di tempat pertama," tutur seorang pengguna X.

Sebagai tanggapan, pengguna media sosial mengumumkan "digitine", guillotine digital.

"Sudah waktunya untuk memblokir semua selebriti, influencer, dan sosialita kaya yang tidak menggunakan sumber daya mereka untuk membantu mereka yang sangat membutuhkan," kata seorang pengguna dalam video bertema revolusi Prancis, lengkap dengan gulungan dan ilustrasi guillotine.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat