PIKIRAN RAKYAT - Nama Bruno Mars mungkin identik dengan hit-hit pop yang mendunia, namun siapa sangka bahwa penyanyi asal Amerika Serikat ini juga pernah terjebak dalam kontroversi politik internasional.
Tuduhan bahwa Bruno Mars adalah seorang Zionis dan pendukung Israel pertama kali mencuat di media sosial, menciptakan kehebohan yang tak terduga di kalangan penggemarnya.
Kontroversi ini berawal dari sebuah tweet yang diduga menyatakan dukungan Bruno Mars terhadap kebijakan Israel. Akun @2pacshacute menyebut Bruno Mars mendukung Israel hingga meminta netizen untuk tidak menyanjungnya.
"Teman-teman, dia seorang zionis. Dia berkata pada dirinya sendiri bahwa dia mencintai Israel. Tolong jangan dukung dia," kata pemilik akun sembari menampilkan sebuah sumber berita.
Hingga dilihat hari Senin, 24 Juni 2024, postingan yang diunggah sejak Jumat, 21 Juni 2024 itu sudah dilihat 3,1 juta kali dan mengundang beragam komentar.
Konser Bruno Mars di Israel Oktober 2023
Kabar yang diunggah akun @2pacshacute berasal dari berita yang ditampilkan The Times of Israel. Judulnya adalah "Pop superstar Bruno Mars declares his love for Tel Aviv in first-ever Israel show". Jika diterjemahkan, artinya adalah "Superstar pop Bruno Mars menyatakan cintanya pada Tel Aviv dalam pertunjukan pertama di Israel".
The Times of Israel menulis berita pada tanggal 5 Oktober 2023 atau nyaris sembilan bulan silam. Menurut media Israel itu, Bruno Mars membawakan lagu "I love you" dalam bahasa Ibrani di hadapan lebih dari 60 ribu penonton. Konser diadakan di Yarkon Park, Tel Aviv.
"Tel Aviv! The Hooligans (nama bandnya) telah berhasil mencapai Israel," ucap Bruno Mars di hadapan puluhan ribu penggemarnya.
"Kami telah mendengar cerita tempat ini, kami mendengar Anda berkeringat dan kami mendengar Anda menari... kami telah menunggu lama untuk bermain bersama Anda," sambut pemilik nama lengkap Peter Gene Hernandez.