PIKIRAN RAKYAT - Mengusung tema Quantum Land, festival seni berbasis teknologi dan sains, Media Art Globale siap digelar 20-30 November 2020.
Digagas Connected Art Platform, Media Art Globale 2020 dapat dinikmati dan diakses di www.mediaartglobale.com.
Media Art Gobale pertama kali diadakan pada 2019. Ketika itu, Media Art Globale yang menyajikan karya new media art dan tidak terbatas pada konsep di atas kertas mendapat respons positif dari pelaku dan penikmat seni.
Baca Juga: Juarai MotoGP 2020, Joan Mir Ditantang Ubah Nomor yang Sudah Dipakainya Sejak 2015
Di edisi ke-2 ini, Media Art Globale 2020 mengadakan pameran seni secara virtual, dengan menghadirkan simulasi ruangan virtual reality 360 yang membuat seakan pengunjung merasakan sensasi hadir secara langsung.
Di tahun ini, Media Art Globale akan menampilkan karya dari 21 seniman lokal dan internasional, serta 16 seniman Indonesia berbakat yang berlatar belakang beragam seperti musisi, studio motion, creative lab, coding artist, aktivis schizophrenia, arsitek, sound engineer, dan seniman mural. Sebanyak lima seniman mancanegara datang dari Jerman, Amerika Serikat, Australia, Belgia, dan Yunani.
Kurator sekaligus founder Connected Art Platform Mona Lien menyebutkan, karya yang ditampilkan hadir dengan bermacam medium. Karya-karya ini mengajak pengunjung untuk membayangkan, memvisualisasikan, dan menciptakan kota ideal versi masing-masing individu.
Baca Juga: Penerima Bansos Jabar di 27 Daerah Dapat Hadiah Laptop dan Handphone, Termasuk Pemberi Kritik
"Para seniman merespons tema besar yang diangkat, yaitu Quantum Land. Mereka terinspirasi dari bagaimana di waktu yang penuh letupan tantangan dan ketidakpastian ini, kita tetap dapat menyelaraskan hidup secara harmoni dan menciptakan harapan untuk keberlangsungan kota dan dunia ke depannya," kata Mona via Zoom, Selasa, 17 Oktober 2020.
Pameran virtual Media Art Globale 2020 dibagi menjadi lima Realms. Di setiap ruangannya menampilkan ragam dunia yang mengangkat tema berbeda tentang situasi saat ini.