PIKIRAN RAKYAT - Asam cuka bisa menjadi alat sederhana guna mendeteksi seseorang mengidap kanker serviks.
Metode tersebut mengemuka saat Sidang Terbuka Upacara Pengukuhan Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia secara virtual pada Sabtu 24 April 2021.
Salah satu yang dikukuhkan dalam kegiatan tersebut adalah Prof. Dr. dr. Laila Nuranna, Sp.OG(K)Onk.
Dalam pidatonya yang berjudul 'Strategi Pencegahan Kanker Serviks di Indonesia dengan Skrining IVA-DoIVA serta Terapi Segera (Lihat dan Terapi)', Laila mengatakan, angka penderita kanker serviks (kanker yang tumbuh pada leher rahim) di Indonesia masih sangat tinggi.
Baca Juga: Dilantik Ridwan Kamil Jadi Wakil Bupati, Sahrul Gunawan Sapa Warga Kabupaten Bandung
“Di Indonesia pada tahun 2020 diperkirakan ada 36.633 kasus baru kanker serviks, dan lebih dari separuhnya, yaitu 21.003 orang meninggal dunia,” ujarnya dalam keterangan tertulis Humas UI.
Menurut Prof Laila, kondisi itu seharusnya tidak perlu terjadi karena kanker serviks berbeda dari sebagian besar kanker lainnya.
Serviks dapat dicegah dan dikenali secara dini, terlebih saat ini sudah tersedia vaksin kanker serviks, yaitu vaksin HPV (human papiloma virus).
Sebenarnya di tingkat global pun telah tersedia dua metode skrining deteksi dini kanker serviks, yaitu Tes Pap dan Tes HPV DNA dengan tingkat keakuratan yang cukup tinggi.