kievskiy.org

Jogging Bantu Pertumbuhan Sel Otak

KITA semua tahu olah raga jogging sangat bagus untuk tubuh. Kini jogging ternyata tidak hanya bagus untuk tubuh tetapi juga bagus untuk otak. Para ilmuan percaya dengan melakukan jogging bisa melepaskan protein yang dapat membantu meningkatkan memori dan pertumbuhan sel otak. Diinformasikan dari laman Dailymail, sekarang para peneliti telah menemukan senyawa baru yang dapat langsung ditelusuri dari otot ke otak yang disebut cathepsin B. Mereka menemukan tingkat protein meningkat setelah seseorang pergi untuk jogging. Dokter Henriette van Praag, seorang ilmuwan syaraf di National Institute on Ageing di Amerika Serikat, protein yang dikeluarkan dari jogging dapat diserap oleh jaringan otot dan diangkut ke otak. Dia dan timnya melakukan serangkaian percobaan pada tikus yang mempunyai memory yang kurang protein dibandingkan dengan tikus normal. Selama seminggu, kedua kelompok tikus diberi tes berenang setiap hari di labirin air. Tikus tersebut ditempatkan dalam kolam ikan kecil yang harus belajar berenang ke platform yang tersembunyi di bawah permukaan air. Setelah melakukan percobaan selama beberapa hari, tikus dengan tingkat normal protein akhirnya belajar di mana untuk menemukan platform. Tikus normal lebih mampu mengingat lokasi platform. Tapi mereka yang tidak mampu untuk membuat cathepsin B tidak bisa mengingat lokasinya. Dr Van Praag mengatakan temuan itu penting karena itu adalah uji coba pertama kalinya. “Selain itu, pada manusia yang berolahraga jogging secara konsisten selama empat bulan, membantu melakukan pekerjaan sehari-hari menjadi lebih baik, seperti melakukan pekerjaan ketika proses menggambar yang diperoleh dari ingatannya. Semuanya berkorelasi dengan peningkatan tingkat cathepsin B,” ujarnya. Dia menambahkan: “Secara keseluruhan, pesan yang dapat disampaikan adalah gaya hidup yang sehat akan memperoleh hidup yang sehat pula. Orang-orang sering bertanya kepada kami, berapa lama Anda harus berolahraga? Studi ini mendukung bahwa perubahan lebih besar terjadi dengan pemeliharaan latihan jangka panjang. Artinya bukan berapa lama Anda berolahraga tetapi berapa sering Anda berolahraga. " Hasilnya dipublikasikan di jurnal Cell Metabolism.(Wahyu Abdurohman)***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat