kievskiy.org

Nostalgia Lewat Film, Jangan Lewatkan Film-film Ini

DERETAN Film yang siap tayang di bioskop kesayangan anda ini akan menjadi teman bernostalgia dengan masa lalu. Dilansir dari situs resmi 21 Cineplex inilah film-film yang mengingatkan anda pada sejarah, seni, dan kejadian yang pernah ada di Indonesia.

PANTJA SILA: CITA-CITA DAN REALITA

Film ini lahir dari gagasan aktor senior Tio Pakusadewo yang didukung oleh produser senior Tino Saroengallo, keduanya bertindak langsung sebagai produser sekaligus sutradara dalam film ini. Film ini berbeda dengan film “Ketika Bung di Ende” Karya Viva Westi dan “Soekarno: Indonesia Merdeka” karya Hanung Bramantyo tahun 2013 lalu.

Melalui film ini Tio Pakusadewo ‘membunyikan’ kembali Pidato Soekarno dalam Sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPU-PKI) pada tanggal 1 Juni 1945. Pidato yang kemudian dicatat oleh sejarah sebagai pidato kelahiran Pancasila dan tanggal 1 Juni kemudian secara resmi dinobatkan oleh pemerintah sebagai Hari Lahir Pancasila. Film ini diproduksi oleh Jakarta Media Syndication, Geppetto Productions.

LASJKAR DI TAPAL BATAS

Film ini menceritakan tentang perjuangan pemuda Indonesia melawan Kolonial Belanda. Eforia kemerdekaan tahun 1945 membuat rakyat Bogor marah ketika Belanda kembali ingin menjajah Indonesia.

Tidjan (Gorz Kurniawan) pemuda yang membenci Belanda sejak kecil bergabung bergabung dengan Lasjkar Rakjat bersama ketiga sahabat karibnya sejak kecil (Enim, Anau, Rais). Karena Tidjan marah atas kejadian di Rawagede (Karawang) pada akhir tahun 1947 dimana 400 lebih rakyat jelata dibantai oleh Belanda. Kisah ini dipadu dengan kehidupan zaman sekarang, dimana ada seorang pemuda bernama Akbar (Arvin Ryan) yang juga mempunyai sifat yang sama dengan Tidjan (setia kawan, pemberani dan jago beladiri) namun sayang dia suka berkelahi (tawuran). Suatu hari Akbar bertemu dengan Nonon Tua (Yati Surachman) yang berkisah tentang kekasihnya Tidjan. Akbar insyaf dan ingin menjadi orang yang berguna untuk bangsa seperti Tidjan.

MIMPI ANAK PULAU

Cerita film yang diangkat dari judul Novel yang sama ini berlatar Indonesia pada akhir 50-an. Berasal dari kisah nyata seorang anak dari desa batu Besar, Batam bernama Jani (Daffa Permana) bercita-cita ingin melanjutkan sekolah Pendidikan Guru Agama (PGA) di pulau seberang Tanjung Pinang harus menjadi tulang punggung keluarga saat masih duduk di bangku kelas 6 SD. Ayahnya, Lasa (Ray Sahetapi), seorang nelayan miskin meninggal dunia dan Jani harus menghidupi Ibu atau ndok (Ananda Faturrahman) serta dua adik kecilnya, Dolly (Catrina Syachviendra Al Zigmah) dan Sani (Akmal Nurfail). Mampukah Jani yang baru kelas 6 SD mendayung membelah laut lepas menuju Tanjung Pinang?

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat