kievskiy.org

Produk Kosmetiknya Disebut Berbahaya, Ashanty Angkat Bicara

ASHANTY geram setelah mengetahui kabar adanya media daring yang memberitakan bahwa bahan kosmetik yang diproduksi Aurel berbahaya. Bahkan Badan Pengawas Obat dan Makanan akan melakukan penarikan terhadap produk tersebut. ”Ada beberapa pemberitaan yang perlu diklarifikasi karena menyangkut citra Ashanty. Jadi, beberapa waktu yang lalu kami sangat dikejutkan sebuah pemberitaan yang dibuat oleh sebuah situs terkait dengan 20 krim wajah berbahaya menurut BPOM tahun 2016. Karena itu berbahaya, BPOM melakukan penarikan,” kata Minola selaku kuasa hukum Ashanty saat ditemui di kediamannya di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Sabtu 10 September 2016. Menurut Minola, informasi itu ia terima dari para pemakai dan para penjual di daerah- daerah yang merasa terganggu dengan pemberitaan tersebut. pihaknya juga melakukan penelitian dan penyelidikan serta identifikasi. Hasilnya diketahui jika ada media daring yang menyebarkan beritanya. ”Jadi, ini jelas perbuatan melawan hukum karena memberitakan informasi yang tidak akurat yang mengandung unsur pencemaran nama baik dan kebohongan serta telah melanggar ketentuan UU ITE Pasal 37 Ayat 3 dengan ancaman 6 tahun dan denda Rp 1 miliar. Hal ini terkait juga dengan keperdataan sehubungan menganggap produk-produk kami ada kandungan terlarang dan UU monopoli serta persaingan usaha yang tidak jujur dan keterkaitan dengan media online tersebut,” katanya. Untyuk itu, ia memastikan produk Ashanty Beauty Care tidak memiliki kandungan yang salah dan tidak ada penarikan yang dilakukan BPOM. Upaya hukum yang dilakukannya sudah dalam bentuk pelaporan dan bukan lagi somasi. ”Awalnya, aku tidak mau mempermasalahkan berita karena aku tahu (berita) itu tidak benar. Apalagi, aku sedang hamil delapan bulan dan mengira efeknya tidak akan separah ini tapi aku melihatnya dan jati terpikirkan,” tutur Ashanty. Ia akhirnya menuruti masukan dari rekan dan kerabatnya yang menyatakan jika persoalan ini tidak diklarifikasi, masyarkat akan mempercayai kabar tersebut.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat