PADA awal tahun, banyak yang memprediksi jika wearable device seperti smartwatch dan virtual reality (VR) akan banyak diminati dan booming di 2016. Namun, rupanya itu agak sedikit melenceng dari apa yang diperkirakan.
Secara produk, memang beberapa vendor mulai banyak yang memproduksi smartwatch. Kehadiran jam tangan pintar memang selain sebagai penunjang berkomunikasi dari perangkat mobile juga sebagai penunjang gaya hidup.
Pada ajang Consumer Electronics Show (CES 2016) yang diselenggarakan di Las Vegas, Amerika Serikat, hadir beberapa vendor yang membawa smartwatch andalannya.
Dari data lembaga riset International Data Corporation (IDC),tercatat ada lima teratas vendor yang bermain di pasar smartwatch. Mereka adalah Apple, Samsung, Lenovo, LG, dan Garmin. Total pengapalan pada Q2 di tahun 2016 tercatat sebanyak 3,5 juta unit, dan angka itu turun dari periode sama di 2015 yang semula 5,1 juta unit.
Pada Q2 2016, Apple mencatatkan pengiriman 1,6 juta unit, lalu Samsung 0,6 juta unit, Lenovo 0,3 juta, LG 0,3 juta unit, dan Garmin 0,1 juta unit, kemudian merek lainnya sebesar 0,6 juta unit.
Pada Q3, mayoritas vendor mengalami penurunan pengiriman. Apple tetap berada di atas, Garmin kedua, diikuti Samsung, Lenovo, dan Pebble. Apple pengiriman menjadi 1,1 juta unit, Garmin 0,6 juta, Samsung 0,4 juta, Lenovo 0,1 juta, dan Pebble 0,1 juta.
Melihat pangsa pasar yang kurang menjanjikan, beberapa vendor yang mengeluarkan smartwatch mengumumkan akan rehat di tahun 2017 dari bisnis jam tangan pintar. Mereka yang merilis pengumuman itu adalah Huawei, LG dan Lenovo.
Dengan kabar demikian, maka Huawei Watch versi baru tidak akan dirilis. Hal serupa berlaku bagi Moto 360 tidak akan ada model barunya juga.***
