kievskiy.org

Menikmati Konser Sambil Tiduran

BAND Rice Cereal and Almond Choco menampilkan komposisi musik folkpop dari perpaduan delapan alat musik berbeda pada acara Yellow Truck Second Moment di Jalan Linggawastu, Kota Bandung, Jumat 23 Desember 2016 malam lalu. Para penonton panggung musik tersebut menikmati pertunjukan sambil rebahan di bantal khusus yang disediakan penyelenggara.*
BAND Rice Cereal and Almond Choco menampilkan komposisi musik folkpop dari perpaduan delapan alat musik berbeda pada acara Yellow Truck Second Moment di Jalan Linggawastu, Kota Bandung, Jumat 23 Desember 2016 malam lalu. Para penonton panggung musik tersebut menikmati pertunjukan sambil rebahan di bantal khusus yang disediakan penyelenggara.*

MENGAPRESIASI pertunjukan musik tak perlu sambil berdiri dan bergoyang. Untuk jenis musik seperti jazz, folk, dan pop, penonton juga merasa nyaman dalam posisi rebahan di bantal seperti pada acara "Yellow Truck Second Moment" di Jalan Linggawastu, Kota Bandung, Jumat 23 Desember 2016 malam lalu.

Para penonton dibuat "mager" (males gerak) di tempatnya masing-masing oleh penampilan musisi dan grup musik indie yang sedang naik daun seperti Danilla dan Rice Cereal and Almond Choco. Acara perayaan dua tahun Yellow Truck itu juga dimeriahkan oleh band Garamerica dan Esoteric sekaligus membuka acara.

Para penonton mulai memadati lorong di depan panggung yang sengaja ditata dengan alas karpet dan bantal-bantal ukuran besar. Tak heran, mereka pun menonton sambil rebahan santai ditemani secangkir kopi dan pertunjukan musik folk dari duo bernama Garamerica.

Duo beranggotakan Dery Fauzan (gitar, backing vokal) dan Putri Ain (vokal) itu cukup berhasil membuat para penonton nyaman lewat musik folk minimalis yang dibawakannya. Apalagi, lagu berjudul "Heart In a Cup" ciptaan mereka bercerita tentang minuman kopi layaknya yang sedang diminum para penonton malam itu.

Suasana semakin dimeriahkan oleh band Rice Cereal and Almond Choco yang juga berformasi "meriah" layaknya kelompok mini orkestra. Band yang dibesut Sasha (vokal, biola), Rere (vokal, panflute), Gilang (gitar), Wibi (bass), Zulqi (klarinet), Sidik (flute), Hamzah (cello) dan Maul (drum) itu menampilkan komposisi musik yang lebih rumit namun juga easy listening.

Perpaduan delapan alat musik dan dua vokalisnya pada lagu berjudul "somethings beside us" berhasil menciptakan suasana sendu di tengah acara tersebut. Lagu yang menceritakan pengalaman berkesan bersama mantan kekasih itu dibawakan dalam tempo pelan penuh melodi dari dua alat musik woodwindnya.

Sementara suasana sendu pada lagu tersebut dibangun dari perpaduan suara tinggi dan rendah yang dihasilkan biola dan cello. Meski unsur perkusi kurang ditonjolkan dari snare dan stik sapu, irama lagu tetap terasa lewat petikan gitar dan bass yang bersaut-sautan sepanjang lagu tersebut.

Sasha dkk mulai menaikkan tensi penampilannya lewat lagu-lagu ciptaannya, salah satunya berjudul "Day Dreaming". Para personel memainkan alat musiknya masing-masing lebih powerfull sehingga menimbulkan hentakan seperti pada musik-musik latar tarian tango. Pada akhir lagu, permainan musiknya bahkan dibuat dengan tempo lebih cepat dan progresif.

Setelah unjuk kemampuan bermusik, para personel juga mencoba berinteraksi dengan para penonton di sela-sela antara lagu. Salah seorang vokalis, Rere sengaja turun ke area penonton untuk membagikan kue kering herbasay yang mereka siapkan khusus lengkap dengan label nama band mereka di kemasannya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat