kievskiy.org

Deteksi Alergi dengan Pemeriksaan IgE Atopy

BANDUNG, (PR).- World Allergies Organization (WAO) menyebutkan 22 persen penduduk dunia menderita alergi dan terus meningkat jumlahnya setiap tahun. Penyakit alergi bervariasi mulai dari yang ringan seperti batuk, pilek berkepanjangan sampai yang dapat mematikan.

Penyakit alergi bisa menganggu kualitas hidup karena waktu tidur berkurang akibat gatal-gatal. Alergi penting diwaspadai karena kerap menimbulkan komplikasi. Misalnya saja penderita hidung alergi mengalami komplikasi radang, sinus, radang selaput telinga tengah sampai gangguan pendengaran.

Marketing Communication Manager Laboratorium Klinik Prodia Reskia Dwi Lestari menjelaskan, alergi bisa dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan. Faktor genetik pada penderita alergi misalnya sering dijumpai ada anggota keluarga mengalami hal serupa. Faktor lingkungan yang berperan memicu munculnya reaksi alergi disebut dengan alergen. Contoh alergen antara lain polen, tungau, debu rumah, serpihan bulu kucing, dan sebagainya.

Reskia mengatakan, untuk mengetahui alergi yang diderita bisa dilakukan pemeriksaan IgE Atopy (Panel Indonesia). "Pemeriksaan ini dapat membantu mendeteksi antibodi IgE manusia terhadap alergen inhalasi atau makanan dalam sampel darah (serum atau plasma) untuk membantu diagnosis reaksi alergi yang dapat menyebabkan gangguan saluran cerna, rhinitis, atau asma," tuturnya melalui siaran pers yang diterima Pikiran Rakyat, Selasa, 17 Januari 2017. 

Ia menjelaskan, kelebihan IgE Atopy ini, jumlah alergen yang bisa ditedeksi meningkat dari 21 menjadi 55 jenis alergen. Sehingga lebih sesuai dengan alergen di Indonesia. Alergen tersebut antara lain komponen dari susu, racun lebah madu (honey bee venom), tepung terigu (wheat flour), gluten, glutamat, beberapa jenis makanan laut, daging, dan buah. Alergen lainnya yaitu blomia tropicalis (salah satu jenis tungau debu rumah) dan Dhermathopagoides pteronyssinus yang merupakan sumber alergen utama di negara-negara subtropis dan tropis, termasuk Indonesia.

Reskia menambahkan, pemeriksaan IgE Atopy ini penting bagi ibu hamil dengan riwayat alergi tertentu untuk mencegah paparan alergen pada bayi yang dilahirkan sedini mungkin. Selain itu, anak yang lahir dari keluarga dengan riwayat alergi, dan individu dengan kecenderungan alergi juga dianjurkan melakukan pemeriksaan IgE Atopy.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat