BERMAIN inline skate bersama anak ternyata bukan sekadar hobi bersama. Keseruannya bertambah ketika muncul persaingan antara ibu dan anak. Persaingan yang memacu keduanya untuk terus memanfaatkan waktu luang untuk bersama-sama berlatih.
Tri Asti (32) mengatakan bahwa ada persaingan yang muncul antara dia dan anaknya. Bukan artinya mereka berdua ikut perlombaan yang sama, tetapi sejauh mana kemajuan mereka. Sering kali, sang ibu memang tertinggal dari anaknya.
”Wah, sering ditantang sama anak untuk balapan, tapi ya selalu kalah, hehehe.... Namun, bukan itu tujuannya. Dengan melihat saya bermain, saya ikut perlombaan, saya ingin dia semakin terpacu berlatih karena ibunya pun melakukan yang dia lakukan. Saya ingin dia pun memahami pentingnya menjaga keamanan saat berlatih,” katanya.
Tri memang tergolong pemula yang tertantang bermain inline skate karena sang anak. Saat anak mulai berlatih di Balance Inline Skate Academy, anaknya sempat tidak mau latihan. Setelah dibujuk, anaknya kembali berlatih asalkan sang ibu juga berlatih.
Ia pun memang merasa harus melakukan apa yang dilakukan sang anak supaya bia mencontohkan dengan baik. ”Lalu saya autodidak belajar. Nah, anaknya semakin jago, ibunya masih begini-begini aja, hehe...,” ucapnya.
Meskipun demikian, Tri sudah pernah ikut lomba khusus orangtua di Jakarta. Ia tertantang untuk mencoba ikut lomba setelah sering menantang dirinya untuk berlatih melakukan trik-trik. Ia sering membuat rintangan sendiri dari kardus dan barang lainnya. Ia pun sempat cedera lutut karena proses latihan tanpa menggunakan pelindung lutut.
Ketika ia mengikuti lomba, aroma persaingan bukan hanya di arena lomba. Anaknya pun menilai penampilan ibunya. Ketika ibunya berada di posisi 4 sedangkan sang anak ikut lomba dan berada di posisi 3, Tri pun mendapat ledekan dari anaknya.
Nancy (36) pun memulai sesi latihan karena anaknya. Ia sengaja membeli sepatu sendiri supaya bisa berlatih bersama anaknya. Namun, ia merasa tidak bisa menyaingi sang anak yang lebih cepat mengalami kemajuan dalam berlatih.