BANDUNG, (PR).- Suasana mencekam menyergap puluhan penonton yang memadati Kantin Nasion The Panas Dalam, Jalan Ambon, Kota Bandung. Pada Jumat, 3 Februari 2017 lalu, ”Pengadilan Musik” yang digelar DCDC menghadirkan kelompok musik Sarasvati sebagai terdakwa. Suara burung hantu yang terdengar, pelan-pelan menghilang. Situasi menegangkan dan gelap pun berubah ketika para personel Sarasvati, yaitu Risa Saraswati (vokal), Hinhin (gitar), Marshella (vokal), Kevin Rinaldi (keyboard), Jimbot (suling, kecapi), Papay (drum), Gigi Priadji (gitar, sequencer), dan Gallang Perdana (bas), naik pentas. Malam itu, niat Sarasvati untuk merilis album ”Sandekala” harus melalui ritus ”Pengadilan Musik” yang dipimpin oleh hakim Man Jasad. Seperti biasa, duduk sebagai jaksa penuntut umum ada Budi Dalton dan Pidi Baiq. Sementara itu, pembela Sarasvati dipercayakan kepada Yoga PHB dan Iksan Skuter. Pada album ”Sandekala” yang artinya waktu menjelang petang, Sarasvati mengajak beberapa musisi untuk berkolaborasi, seperti Iwan Abdulrahman dan Rika Rafika. Selain itu, Sarasvati juga membawa personel lama untuk kembali bekerja sama. Rencananya, album ”Sandekala” yang akan dirilis April 2017 mendatang berisi 10 materi dengan aransemen yang digarap lima musisi berbeda, yaitu Egi Anggara, Tengku Irvansyah, Kevin Rinaldi, Risa, dan Ramdan ”Burgerkill”. Saat ”Pengadilan Musik” dimulai, Pidi langsung bertanya tentang nama Sarasvati. Menurut Pidi, kenapa ditulisnya Sarasvati, tetapi dibacanya Saraswati, sehingga membuat masyarakat bingung. Untuk pertanyaan ini, Risa menjawab, sarasvati merupakan bahasa Sansekerta sedangkan bahasa Indonesianya saraswati. Selain itu, mereka pakai nama Sarasvati, biar terdengar keren. Pertanyaan lainnya datang dari Budi yang menanyakan tentang genre dan definisi musik Sarasvati. Budi merasa bingung dengan latar belakang lagu-lagu Sarasvati yang kebanyakan horor. ”Dulu saya ketemu orang tua di suatu acara. Dia sudah tua dan goreng patut. Dia bilang genre musik kami pop gaib. Ya sudah dari situ, kami pikir pop gaib seru juga,” tutur Risa. Jawaban Risa langsung ditimpali Budi yang mengatakan, orang tua itu adalah dirinya. Sontak saja reaksi Budi mengundang tawa keras penonton. Iksan tak mau kehilangan momen untuk membela Risa. Menurut Iksan, genre musik pop gaib ini satu-satunya di dunia, minimal di Indonesia. Tidak ada band lain yang mengangkat tema mistis atau dongeng rakyat dengan cara kekinian. ”Hampir semua lagu Sarasvati merupakan curahan hati hantu, bagaimana proses kreatifnya?” Budi bertanya. Untuk pertanyaan ini Risa menjawab, seperti manusia, jumlah hantu banyak. Mereka terkadang mendekat kapan pun kalau ada manusia yang dianggap bisa berkomunikasi. Tanpa diminta, kata Risa, mereka bercerita. Terkait dengan proses kreatif album ”Sandekala”, Budi bertanya tentang kolaborasi Sarasvati bersama Iwan Abdulrahman dan Rika Rafika. Menurut Risa, Abah Iwan adalah sosok idola yang menginspirasi dia dalam bermusik. Selain itu, ada satu lagu di album ”Sandekala” yang bercerita tentang ayah dan anak. Jadi Iwan mewakili sosok ayah yang dilantunkan. Sementara itu, Rika Rafika, kata Risa, karena memiliki kesamaan, yaitu ingin memopulerkan budaya Sunda ke generasi muda. ***
Sarasvati dan Genre Musik Pop Gaib
![Kelompok Musik Sarasvati sedang dibela Yoga PHB dan Iksan Skuter pada 'DCDC Pengadilan Musik' di Kantin Nasion The Panas Dalam, Jalan Ambon, Kota Bandung, Jumat, 3 Februari 2017. Selain cara penulisan nama kelompok musiknya, dalam pengadilan tersebut dipertanyakan pula genre dan jenis musik Sarasvati.*](https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/703x0/webp/photo/image/2017/02/Pengadilan Musik Sarasvati.jpg)
Kelompok Musik Sarasvati sedang dibela Yoga PHB dan Iksan Skuter pada 'DCDC Pengadilan Musik' di Kantin Nasion The Panas Dalam, Jalan Ambon, Kota Bandung, Jumat, 3 Februari 2017. Selain cara penulisan nama kelompok musiknya, dalam pengadilan tersebut dipertanyakan pula genre dan jenis musik Sarasvati.*
Terkini Lainnya
Tags
Sarasvati
pengadilan musik
the panas dalam
pidi baiq
Artikel Pilihan
Terkini
Tips Mengurangi Penggunaan Wadah Plastik Agar Terhindar dari Bahaya Mikroplastik
Ternyata Menggunakan Wadah Plastik Berbahaya Bagi Tubuh, Ada Kandungan Mikroplastik yang Mengancam Nyawa
Rekomendasi Alat Makan dan Minum Berbahan Stainless Steel, Lebih Aman untuk Kesehatan
Bahaya! Ternyata Kita Setiap Hari Konsumsi Mikroplastik, Bagaimana Dampak bagi Kesehatan?
Manfaat Lari bagi Tubuh, Cocok untuk Anda yang Sedang Bergelut dengan Kesehatan Mental
Polling Pikiran Rakyat
Terpopuler
Profil Dewi Paramita, Mantan Kekasih Ibrahim Risyad Sebelum Menikah dengan Salshabilla Adriani
Gempa Magnitudo 4,6 Guncang Batang Jawa Tengah Sore Ini
Prediksi Skor Argentina vs Kanada di Copa America 10 Juli 2024: Kondisi Tim, Head to Head, dan Susunan Pemain
Prediksi Skor Spanyol vs Prancis Euro 10 Juli 2024: Statistik, Head to Head, Susunan Pemain
Ibrahim Risyad Diduga Cinlok dengan Salshabilla Adriani Saat Masih Pacaran dengan Dewi Paramita
Perjalanan Cinta Ibrahim Risyad dan Salshabilla Adriani, Dikabarkan Menikah Hari Ini 7 Juli 2024
Pegi Setiawan Dibebaskan Hari Ini, Hakim: Status Tersangkanya Tidak Sah
Jawaban Polri Setelah Pegi Setiawan Dinyatakan Bebas dan Gugur sebagai Tersangka Kasus Vina Cirebon
11 Program Pemerintah Pakai Singkatan Nyeleneh: Siska Ku Intip, Mas Dedi Memang Jantan, dan Jebol Ya Mas
Indonesia Diguncang Gempa 8 Kali Hari Ini 7 Juli 2024, Paling Kencang di Batang Jateng
Kabar Daerah
Pemilih Pemilukada 2024 Majalengka Naik 1.200, Penambahan Berasal dari Para Pemula Berusia Diatas 17 Tahun
Polda Kalbar Apresiasi Atas Dilantiknya Ketua Dan Perangkat PWI Provinsi Kalbar ,Oleh Ketua Umum PWI Pusat
Akselerasi Disperkimtan Kuningan dalam Upaya Memperbaiki Rutilahu Milik Nenek Sarniti
DLH Makassar Perkuat Program Strategis Penataan Sistem Persampahan dari Hulu ke Hilir
Minim Kandidat, Pilkada Lambar dan Pilwakot Bandar Lampung Berpotensi Lawan Kotak Kosong
Pikiran Rakyat Media Network
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor 999/DP-Verifikasi/K/V/2022