kievskiy.org

Konsumsi Kacang Hijau dan Adas Terbukti Tingkatkan Produksi ASI

KHASIAT kacang hijau telah lama diandalkan para ibu menyusui dalam meningkatkan produksi ASI. Ada penelitian yang telah memakan waktu lebih dari satu tahun, bahwa dengan mengonsumsi jus kacang hijau, kesehatan ibu dan bayi pun akan meningkat. Nah seperti diketahui WHO mengumumkan angka pemberian ASI eksklusif secara global masih sangat rendah yaitu sebesar 40%. Ditengarai karena persepsi bahwa pasokan ASI ibu yang tidak mencukupi sehingga menyebabkan ibu menghentikan pemberiannya. Hal ini merupakan alasan utama untuk berhenti memberikan ASI yang terjadi 1-4 minggu postpartum (setelah melahirkan). Dilansir dari rilis yang diterima PR, 18 Oktober 2017, jika makanan ibu dipenuhi gizi yang baik maka akan mempengaruhi peningkatan sekresi air susu. Penelitian yang dilakukan tiga bidan ini dimulai dengan Pemilihan kacang hijau (Phaseolus Radiatus) sebagai galactogogue. Didasarkan pada kandungan nutrisinya; karbohidrat yang merupakan komponen terbesar dari kacang hijau yaitu sebesar 62-63% . Kandungan lemak pada kacang hijau adalah 0,7-1 gr/kg kacang hijau segar yang terdiri atas 73% lemak tak jenuh dan 27% lemak jenuh, sehingga aman dikonsumsi. Berdasarkan jumlahnya, protein merupakan penyusun utama kedua setelah karbohidrat. Kacang hijau mengandung 20-25% protein. Protein pada kacang hijau mentah memiliki daya cerna sekitar 77%. Daya cerna yang tidak terlalu tinggi tersebut disebabkan oleh adanya zat antigizi, seperti antitrypsin dan tanin (polifenol) pada kacang hijau. Pemenuhan nutrisi yang adekuat selama proses laktasi dapat mempengaruhi pengeluaran hormon prolaktin setelah makan. Selain kacang hijau (Phaseolus Radiatus) yang dapat memicu pengeluaran ASI, tanaman adas (Foenicumum vulgar L.) juga merupakan tumbuhan yang dipercaya masyarakat khususnya di pulau jawa sebagai tanaman yang merangsang produksi ASI. Tanaman adas (Foenicumum vulgar L.) banyak ditanam di Indonesia, India, Eropa dan Jepang karena mempunyai banyak manfaat. Daun adas dipercaya masyarakat sebagai pelancar ASI bagi ibu menyusui. Tanaman adas mengandung flavonoid tinggi yang dapat mempengaruhi sistem endokrin dan fungsi hormon seperti merangsang sekresi air susu. “Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh konsumsi jus campuran kacang hijau (Phaseolus Radiatus) dan daun adas (Foenicumum vulgar L.) pada ibu menyusui berpengaruh terhadap peningkatan hormon prolaktin dan berat badan bayi," kata Ida Rosida, Founder & Commisioner JUKAJO. Ia mengungkapkannya di konferensi pers The Ritz Carlton Hotel Jakarta, 17 Oktober 2017. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan rancangan post test only with control group design. Sampel dikelompokkan menjadi dua, kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Pada kelompok intervensi diberikan Jus campuran kacang hijau dan daun adas. Pada kelompok kontrol tidak diberikan jus. Randomisasi dilakukan pada ibu hamil yang mempunyai tafsiran persalinan pada bulan Juli 2017 – Agustus 2017 di BPM Kecamatan Neglasari Kota Tangerang. Pemberian Jus dilakukan pada hari pertama sampai hari ke-14 postpartum. Dilakukan pemeriksaan kadar hormon prolaktin dan pengukuran berat badan bayi pada hari ke-15 postpartum. "Pemberian jus pada kelompok intervensi memberikan dampak positif terhadap peningkatan volume ASI dan frekuensi menyusi sehingga semakin sering ibu menyusui bayinya maka kadar prolaktin juga akan meningkat," katanya. Prolaktin menghasilkan air susu dalam alveolar dan cara kerjanya dipengaruhi oleh lamanya frekuensi pengisapan (suckling). Salah satu faktor yang mempengaruhi sekresi air susu yaitu makanan. Makanan yang dikonsumsi oleh ibu hendaknya memenuhi kandungan gizi seperti adanya sumber protein, mineral, vitamin dan zat gizi lainnya. Pemilihan kacang hijau dan daun adas sebagai galactogogue didasarkan pada kandungan senyawa aktif, kandungan nutrisi, dan informasi ethnobotanical. Galactogogue digunakan untuk menginduksi, mempertahankan dan meningkatkan produksi ASI yang memediasi proses yang kompleks melibatkan interaksi antara faktor fisik dan fisiologis. Kandungan senyawa aktif polifenol dan flavonoid merangsang prolaktin untuk meningkkatkan produksi air susu dan oksitosin untuk terjadinya proses pengeluaran air susu.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat