LOS ANGELES, (PR).- Coco dinobatkan sebagai film animasi terbaik di ajang Piala Oscar 2018. Penghargaan ini menyempurnakan prestasi yang telah ditorehkan Coco sebagai film animasi terbaik di BAFTA Award, Annie Award, Golden Globe Awards, dan Critics Choice Awards.
Sutradara Coco, Lee Unkrich mengatakan, film ini tak akan tercipta tanpa tradisi Mexico yang indah. Tak hanya soal tradisi, film ini juga poenting bagi anak-anak. Mereka bisa menjadi apapun yang mereka inginkan.
Pesan penting lainnya, film ini mengingatkan semua tentang kalangan marjinal yang perlu mendapat tempat yang sama. "Representasi itu penting," kata Lee Unkrich dari panggung Piala Oscar 2018.
Coco bercerita tentang seorang anak berusia 12 tahun, Miguel Rivera yang gemar bermain gitar meski keluarganya melarangnya bermain musik. Ketika ia mengabaikan aturan keluarganya, secara ajaib ia bbisa berpindah alam dan bertemu dengan nenek moyangnya yang telah tiada. Di sana ia harus berdamai dengan leluhurnya agar menemukan jalan pulang.
Coco berhasil menyingkirkan pesaingnya seperti The Boss Baby, The Breadwinner, Ferdinand, dan Loving Vincent untuk meraih Piala Oscar.
Selain kategori ini, Coco juga dinominasikan di kategori Best Original Song lewat lagu Remember Me. Di kategori ini Coco bersaing dengan Mighty River (Mudbound), Mystery of Love (Call Me by Your Name), Stand up for Something (Marshall), dan This Is Me (The Greatest Showman).
Piala Oscar pertama Kobe Bryant
Sementara itu di kategori film animasi pendek, mantan pemain basket profesional Kobe Bryant dan Glen Keane berhasil membawa karyanya, Dear Basketball menyabet Piala Oscar 2018.
Film ini menceritakan suatu malam saat legenda NBA Kobe Bryant akan pensiun dari dunia yang membesarkannya. Ia bercerita tentang kecintaannya pada bola basket.
"Apapaun yang kau kerjakan, apapun keinginanmu, semu itu mungkin," kata Glenn Keane sambil mengangkat Piala Oscar pertamanya.***