BANDUNG, (PR).- Penulis dan sutradara novel serta film Dilan 1990, Pidi Baiq memiliki alasan emosional di balik pembuatan prangko seri Dilan 1990. Kepada Manajer Marcomm PT Pos Indonesia Tata Sugiarta, Pidi Baiq mengungkapkan alasan itu.
“Pertama, karena sejak 1995 atau 1998 kalau tidak salah, si Ayah (Pidi Baiq) sudah mendesain prangko seri cerita rakyat. Satu bagian terdiri dari lima potongan, itu dia penemunya,” ujar Tata di Graha Pos, Jalan Banda, Kota Bandung, Selasa 6 Maret 2018.
Alasan emosional lainnya tergambar nyata dalam film yang dibuat Pidi Baiq. Ia menyertakan bis surat sebagai properti dalam adegan Milea dan Dilan yang menunggu datangnya angkot.
“Ada scene Milea naik angkot, di belakangnya bis surat. Ternyata itu pesanan Ayah karena katanya punya keterikatan batin dengan PT Pos. ‘Karena saya bisa besar begini juga dari PT Pos. Harus ada kontribusinya’,” ucap Tata menirukan kata Pidi Baiq.
Menumbuhkan kembali tradisi surat-menyurat
Tata juga mengapresiasi kegiatan surat menyurat yang dimunculkan dalam film Dilan 1990. Ia pun mengimbau generasi milenial untuk aktif berkirim surat. Apalagi, sudah tersedia kartu pos seri Dilan juga di samping prangkonya.
“Anak muda bisa ‘nembak’-nya pakai kartu pos atau surat. Kalau perlu kayak Dilan dan Milea seru-seruan pakai materai di proklamasi hari jadian,” kata Tata.
Dia pun menyerukan para penggemar yang ingin berkirim surat dengan Dilan-Milea bisa ke alamat PO BOX Dilan Bandung 40000 dan PO BOX Milea Bandung 40000. “Pasti dibalas sama Dilan dan Milea-nya,” kata Tata.
Dalam peluncuran di Bandung, diedarkan sebanyak 20.000 helai prangko. PT Pos akan mencetak total 100.000 helai. Jika seri ini habis terjual, tidak akan ada cetakan ulang. Namun, Pidi Baiq menggagas lahirnya seri lain seperti Milea atau Dilan 1991, yang masih berkenaan dengan novel trilogi Dilan.