kievskiy.org

Perempuan Lebih Mudah Kena Penyakit Ginjal, Berikut Ini Cara Mencegahnya

SEJUMLAH peserta berbincang saat mengikuti acara sosialisasi menjaga kesehatan ginjal, di ruang serbaguna Pemkot Bandung, Jln. Wastukancana, Kota Bandung, Kamis 14 Maret 2013.*
SEJUMLAH peserta berbincang saat mengikuti acara sosialisasi menjaga kesehatan ginjal, di ruang serbaguna Pemkot Bandung, Jln. Wastukancana, Kota Bandung, Kamis 14 Maret 2013.*

TANGGAL 8 Maret tahun ini terdapat dua peringatan besar dalam waktu yang sama, Hari Ginjal Sedunia dan Hari Perempuan Internasional. Data global menunjukkan bahwa angka kejadian pe­nyakit ginjal di perempuan lebih besar dibandingkan dengan pria. Se­lain itu, juga menjadi salah satu penyebab kematian utama pa­da perempuan dengan angka kematian mencapai 600.000 orang seti­ap tahunnya. Beragam penyakit ginjal yang terjadi pada perempuan antara lain infeksi ginjal, lupus nefritis (lupus dengan keterlibatan ginjal), dan gagal ginjal kronis.

Saluran kemih pada perempuan memiliki ukuran yang lebih pendek dibandingkan dengan pria sehingga perempuan pun lebih berisiko ter­kena infeksi saluran kemih. Infeksi yang terjadi dapat menyebab­kan penyulit pada organ ginjal dengan gejala seperti nyeri pinggang, demam, mual, dan muntah. 

Selain infeksi ginjal, perempuan juga memiliki risiko 9 hingga 14 kali lebih besar mengalami penyakit lupus dibandingkan dengan pria. Penyakit lupus yang merupakan kondisi autoimun dapat menye­rang berbagai organ, termasuk ginjal. Pada penyakit lupus dengan keterlibatan ginjal atau disebut juga lupus nefritis, gejala yang di­timbulkan dapat berupa bengkak kaki ataupun perut yang makin lama menyebar ke seluruh tubuh.

Selain itu, dapat pula timbul darah tinggi pada pasien lupus nefritis. Kondisi tersebut jika tidak cepat ditangani dapat berkembang menjadi penyakit gagal ginjal kronis yang memerlukan te­rapi pengganti ginjal, baik berupa hemodialisa (cuci darah) ma­upun transplantasi ginjal seperti yang dilakukan oleh selebritis dunia, Selena Gomez, pada September 2017.

Seperti yang dilaporkan oleh National Institutes of Health (NIH) Amerika Serikat pada tahun 2016, persentase gagal ginjal kronis lebih besar pada perempuan dibandingkan dengan pria yaitu 14% berbanding 12%. Selain adanya risiko infeksi dan lupus yang lebih besar pada perempuan, ternyata kehamilan turut menyumbang risiko berkembangnya penyulit gagal ginjal kronis. 

Pada kondisi hamil dapat terjadi penyulit berupa darah tinggi yang apabila tidak dideteksi sejak dini dapat meningkatkan beban pada organ ginjal. Asuhan kehamilan yang baik harus dilakukan secara rutin oleh semua perempuan hamil untuk menjaga kesehatan ibu dan janin.

Langkah mencegah gangguan ginjal

Selain faktor-faktor risiko yang telah disebutkan, pemilihan ma­kanan dan gizi yang baik juga harus diketahui untuk menjaga kesehatan ginjal. Menurut The National Institute of Diabetes and Di­gestive and Kidney Diseases (NIDDK), bagian dari NIH Ame­ri­ka Serikat, terdapat beberapa langkah dalam memilih makanan yang baik untuk ginjal. 

Langkah pertama adalah memilih makanan dengan kandungan rendah garam. Setiap harinya, jumlah maksimal garam yang dibutuhkan oleh tubuh adalah 2.300 miligram. Hindari makanan junk food dan makanan kalengan sebisa mungkin untuk mencegah kon­sumsi garam berlebihan. Saat memasak pun perlu disiapkan bahan pengganti garam seperti rempah-rempah sebagai penyedap rasa. 

Langkah lain yang perlu dibiasakan adalah memeriksa kandungan garam (sodium) pada label makanan kemasan. Jika asupan harian (daily value) mencapai 20% atau lebih, makanan tersebut termasuk tinggi garam. Selain membatasi asupan garam, perlu ju­ga membatasi asupan protein untuk menjaga fungsi ginjal. Sumber protein hewani seperti daging ayam, ikan, dan telur serta sum­­ber protein nabati seperti kacang-kacangan, nasi, dan roti perlu diperhatikan jumlahnya saat akan dikonsumsi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat