kievskiy.org

Ikke Nurjanah Kembali ke Dangdut Klasik Lewat Terhanyut dalam Kemesraan

MEMASUKI perayaan 30 tahun berkarya, penyanyi dangdut Ikke Nurjanah kembali melaju dengan single baru. Setelah Sampai Kapan yang dirilis awal 2018, pada April 2018, Ikke hadir dengan Terhanyut dalam Kemesraan. Bagi Ikke, single ini mengembalikan dia ke akar musiknya yaitu dangdut klasik.

Ditemui di Radio Cakra Jalan Jurang Kota Bandung, Selasa 29 Mei 2018, Ikke menyebutkan, lagu Terhanyut dalam Kemesraan merupakan gubahan Fauzi. Sementara, musiknya dikerjakan Hendro Saki. Dengan misi kembali ke dangdut klasik, kata Ikke, Hendro mengemas Terhanyut dalam Kemesraan dengan unsur kendang dan suling yang dominan. Akan tetapi, tetap diberi nuansa sound kekinian.

"Saya dan tim memang sengaja menghadirkan single yang berbeda. Yang Sampai Kapan itu dangdut akustik, sedangkan Terhanyut dalam Kemesraan dangdut klasik. Saat mengerjakan aransemennya, kami mencari notasi, cengkok, dan dinamika yang murni dangdut," tutur Ikke Nurjanah.

Penyanyi berusia 43 tahun itu menyebutkan, dia menemukan lagu Terhanyut dalam Kemesraan lewat label Universal Music Indonesia. Setelah mendengarkan lagunya, Ikke Nurjanah, manajemen, dan label sepakat kalau lagu itu memenuhi spesifikasi dangdut klasik yang dicari.

"Alhamdulillah kalau lihat respons di media sosial dan video lirik, sambutannya positif. Saya percaya dangdut klasik tetap disukai, di tengah musik dangdut kontemporer. Saya saja kangen menyanyikan dangdut klasik karena akarnya memang dari situ," ungkap pelantun hit Terlena itu. 

Masih mencari 'jodoh'

Menurut Ikke, dengan dua single yang telah dirilis, dia sedang menyiapkan album baru. Saat ini, dari 10 lagu yang menjadi materi album, Ikke Nurjanah telah menemukan delapan lagu. Dia masih mencari dua lagu lagi yang sesuai dengan konsep albumnya nanti.

"Saya percaya lagu itu jodoh-jodohan juga sama penyanyi. Makanya saya masih mencari dua lagu lagi yang pas dengan konsep album. Kalau ditanya akan menjadi album ke berapa album baru nanti, waduh saya lupa, karena banyak. Yang pasti saya tetap ingin merilis album karena album adalah identitas penyanyi," kata Ikke sambil tertawa.

Telah tiga dekade memeriahkan industri musik Indonesia, Ikke tak menampik ingin menggelar konser tunggal. Namun, dia tidak ingin memaksakan diri. Jika ada kesempatan dan rezeki, Ikke pasti mewujudkan mimpi konser tunggalnya. 

"Sekarang saya merasa apa yang saya dapat hari ini adalah berkah. Bisa eksis terus sampai sekarang juga anugerah. Saya mengalami zaman kaset, CD, dan sekarang digital. Saya terus beradaptasi dengan zaman," kata Ikke.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat