kievskiy.org

Nyanyi Sunyi Revolusi: Tentang Kisah Amir yang Getir

Nyanyi Sunyi Revolusi.*/MUHAMMAD IRFAN/PR
Nyanyi Sunyi Revolusi.*/MUHAMMAD IRFAN/PR

AMIR (diperankan oleh Lukman Sardi) menolak tunduk. Baginya sekat kesukuan menjadi sebab mengapa persatuan Indonesia sulit terwujud. Dia berbicara tentang hubungannya dengan gadis Jawa Ilik Sundari (Sri Qadaratin) yang tak direstui.

Sebagai keluarga bangsawan dari Kesultanan Langkat, Amir tak diizinkan menikahi perempuan yang bukan bangsawan, Jawa pula. Tetapi lebih dari sekadar urusan asmara, keluh kesah Amir menggambarkan idenya tentang nasionalisme.

Adegan ini merupakan satu bagian dari pementasan teater tentang tokoh sastrawan Indonesia, Amir Hamzah. Bertajuk "Nyanyi Sunyi Revolusi", pementasan yang digelar di Gedung Kesenian Jakarta, Sabtu, 2 Februari 2019, dan Minggu, 3 Februari 2019 lalu ini memang bertutur dengan kisah hidup sang begawan sastra di era Pujangga Baru itu.

Tentang pembangunan pemikirannya, kisah cintanya, berkompromi dengan adat, hingga kematiannya yang terbilang tragis.

Digarap dengan detil oleh penyusun naskah Ahda Imran dan sutradara Iswadi Pratama, "Nyanyi Sunyi Revolusi" dibuka oleh kisah Amir kecil belajar silat. Sebagai bangsawan, tak heran kalau Amir dituntut segala bisa. Mulai bela diri hingga pemahaman agama yang tinggi. Parang Mandor Yang Wijaya lah yang menggemblengnya.

Beralur maju mundur, adegan Amir kecil lantas terbang ke situasi ketika Amir justru sudah tiada. Dibuka lewat perbincangan istri Amir, Tengku Puteri Kamaliah (Dessy Susanti) dan putrinya Teungku Tahura (Prisia Nasution), adegan ini bercerita tentang kisah hubungan Amir dengan Tengku Puteri Kamaliah, istri sekaligus anak pamannya Raja Kesultanan Langkat, Sultan Mahmud. 

Kata Tengku Puteri Kamaliah, Amir sebenarnya punya cinta abadi yaitu Ilik, perempuan Jawa yang Amir kenal saat berkuliah di AMS Solo. Puteri Kamaliah menyadari itu sejak lama, namun dia tak berkeberatan bahkan pernah berpikiran mengajaknya pergi haji ke Mekkah. Bertiga: Dirinya, Ilik, dan Amir.

"Aku akan minta Ilik menikah dengan Amir. Kalau Tante Ilik-mu itu tak mau jadi isteri kedua, aku akan biarkan mereka pulang, sementara aku menetap di Mekkah," kata Puteri Kamaliah kepada Tengku Tahura.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat