kievskiy.org

Cegah Stunting dan Gizi Buruk dengan Menambah Asupan Nutrisi dari Susu

null
null

BANDUNG, (PR).- Sebagian anak Indonesia masih menderita stunting akibat kekurangan gizi berimbang. Pada umumnya, pola makan sehari-hari orang Indonesia belum memenuhi gizi seimbang.

Hasil studi SEANUTS (South East Asian Nutrition Survey) yang diinisiasi oleh Friesland Campina tahun 2012 terhadap lebih dari 16.000 anak usia 6 bulan-12 tahun menunjukkan bahwa anak-anak Indonesia mengalami berbagai permasalahan terkait dengan kesehatan dan gizi, seperti gaya hidup kurang aktif, malnutrisi, kekurangan vitamin D serta gangguan pertumbuhan fisik atau stunting. 

Gizi seimbang diartikan sebagai ragam bahan makanan yang berkualitas, jumlah dan proporsi yang sesuai sehingga dapat memenuhi kebutuhan gizi seseorang guna pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Jika masih diperlukan, pemenuhan gizi baik bisa didapat melalui konsumsi susu.

"Di masyarakat juga masih banyak mitos seputar konsumsi susu. Ini membuat manfaat susu bagi tubuh belum tersampaikan dengan baik. Karenanya, dibutuhkan sosialisasi dan edukasi yang bersumber dari akademisi untuk menyampaikannya kepada masyarakat," ujar Corporate Affairs Director Frisian Flag Indonesia Andrew F. Saputro seperti dikutip dari laman Antara, Sabtu, 4 Mei 2019.

Dia mengatakan pengetahuan akan pentingnya susu sudah dimulai ketika manusia mulai beralih dari berburu ke bertani. Jadi kehidupan manusia memang berkaitan erat dengan konsumsi susu. 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) di tahun 2017, konsumsi susu masyarakat Indonesia hanya 16,5 liter/kapita/tahun dari target 20 liter per kapita per tahun. Konsumsi ini merupakan yang terendah di Asia Tenggara dengan Brunei Darussalam yang mencapai 129.1 liter, Malaysia dengan 50.9 liter, Singapura sebanyak 46.1 liter, dan bahkan masih jauh lebih sedikit dibandingkan dari Vietnam yang berada di angka 20.1 liter susu per kapita per tahun.

Untuk menyambut hari susu sedunia yang jatuh setiap 1 Juni, Andrew menggandeng beberapa universitas seperti Universitas Padjadjaran untuk menyebarkan kebaikan susu. "Saat ini, salah satu fokus kami membantu pemerintah memerangi stunting yang masih diderita oleh sebagian anak-anak Indonesia. Melalui penyebaran informasi berbasis ilmiah kepada mahasiwa, pemberian susu, dan pembangunan fasilitas olahraga kepada anak-anak sekolah dasar," kata Andrew.

Dekan Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran Husmy Yurmiati, susu merupakan salah satu asupan gizi yang memenuhi segala kebutuhan tubuh. Selain itu, dengan meningkatkan konsumsi masyarakat terhadap susu akan menciptakan domino efek yang baik terhadap industri.

Produksi susu nasional yang baru bisa mencukupi 20% kebutuhan pasar bisa semakin ditingkatkan karena adanya permintaan nyata dari masyarakat. "Mitos seputar susu harus dihilangkan lewat praktik minum susu disertai riset tentang perilaku minum susu. Pemahaman gizi yang keliru ini akan mengakibatkan tidak terpenuhinya asupan gizi sesuai dengan kebutuhan," kata Husmy.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat