kievskiy.org

Mengapa Badut Menjadi Sosok yang Menyeramkan?

 ILUSTRASI sosok badut.*/VICTOR RUIZ GARVIA/REUTERS
ILUSTRASI sosok badut.*/VICTOR RUIZ GARVIA/REUTERS

LOS ANGELES, (PR) Industri perfilman Hollywood sudah lama mengeksploitasi rasa takut masyarakat terhadap sosok badut. Deretan film yang tayang di musim gugur tahun ini juga mengangkat badut sebagai tokoh utamanya.

Pennywise, badut jahat karya Stephen King, kembali beraksi di film keduanya yang berjudul ‘IT Chapter Two’. Selain itu musuh bebuyutan Batman, Joker yang diperankan oleh Joaquin Phoenix akan tampil sebagai anti-hero di film barunya yang berjudul ‘Joker’.

Kemudian muncul pertanyaan, bagaimana bisa sosok lucu dan jenaka ini berubah menjadi sosok yang jahat?

Seperti dilansir laman Popsci, pada tahun 2008, sebuah penelitian di Inggris mengungkapkan bahwa faktanya hanya sedikit anak-anak yang menyukai badut. Penelitian ini juga menyimpulkan menghias ruangan anak di rumah sakit dengan gambar badut justru menciptakan lingkungan yang tidak nyaman.

Seorang ahli psikologis bernama Frank McAndrew juga tertarik untuk meneliti sosok badut yang menyeramkan. Ia beserta muridnya, Sara Koehnke, mempublikasikan penelitian berjudul ‘On the Nature of Creepiness’ dalam jurnal New Ideas in Psychology.Penelitian tersebut secara garis besar dapat menjelaskan fenomena menarik ini.

Mengolok-olok

Karakter badut sudah muncul sejak ribuan tahun lalu. Menurut sejarah, badut merupakan alat satir dan digunakan untuk mengolok-ngolok orang yang berkuasa. Badut menjadi metode yang aman untuk mengekspresikan diri dengan bebas, dengan syarat nilai hiburan lebih diutamakan dari pada satirnya.

Sejarah badut juga dapat dilacak sejak zaman Mesir kuno. Kata badut muncul pertama kali pada tahun 1500-an di Inggris. Saat itu Shakespeare menggunakan kata tersebut untuk menggambarkan karakter bodoh dalam beberapa dramanya. Pada abad ke-19, badut digambarkan dengan wajah yang dicat, wig, dan baju kebesaran. Penggambaran badut tidak mengalami banyak perubahan selama 150 tahun terakhir.

Kini karakter badut berubah menjadi sosok yang jahat. Pada tahun 2016, penulis Benjamin Radford menerbitkan buku yang berjudul “Bad Clown”. Buku ini menceritakan sejarah badut berevolusi menjadi sosok yang menyeramkan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat