kievskiy.org

Tiga Batagor Unik di Bandung

Batagor hitam/ARMIN ABDUL JABBAR/PR
Batagor hitam/ARMIN ABDUL JABBAR/PR

SALAH satu oleh-oleh kuliner Kota Bandung yang bisa dijadi­kan buah tangan adalah batagor. Jenis makanan yang satu ini da­pat bertahan idealnya hingga dua hari sehingga aman jika dibawa bepergian jauh atau keluar kota.

Disantap di tempat pun, batagor memiliki cita rasa khas. Krispi pada bagian tahu atau kulit pangsit, kenyal dan gurih di seluruh bagiannya. Apalagi, dengan bumbu kacang atau kuah. 

Namun selain batagor klasik, kreasi orang Bandung dalam meracik makanan sangat variatif. Misalnya tiga batagor unik, yang dijual online maupun kedai ini. 

1. Batagor dengan sambal rujak

Kudapan ini terbilang masih baru meramaikan varian kuliner Kota Bandung. Untuk mendapatkannya, bisa dengan memesan via layanan ojek online atau berkunjung ke dua kedai Rujak Batagor Kamala, di Jalan Pabrik Aci Kota Cimahi, dan di Pasar Cihapit Kota Bandung.

Jenny Ferdiani, pemilik Rujak Batagor Kamala mengaku sangat gemar makan batagor. Sampai akhirnya, ia dan sang tante mencari racikan yang pas untuk menyajikan batagor khas mereka sendiri.

"Sebelumnya juga saya usaha martabak manis dan telur. Kemudian melirik batagor karena lebih disukai orang dari berbagai kalangan, anak-anak sampai dewasa," kata Jenny. 

Belum lagi, batagor bisa dikemas menjadi oleh-oleh. Ia pun mengatakan, batagor dan bumbu racikannya dapat bertahan di suhu normal sampai 24 jam.

"Bumbu rujak dipilih karena mencoba inovasi. Biasa kan bumbu kacang sama kecap. Kami mencoba beda dari yang lain, dengan khas bumbu rujak," kata dia. Kawinnya batagor dan bumbu rujak ini, ujarnya, diawali dengan banyaknya orang Jawa Barat yang menyukai rujak asinan dan batagor. Akhirnya, tercetuslah bumbu yang terdiri dari saus kacang encer yang telah tercampur kuah rujak asinan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat