kievskiy.org

Curug Malela di Bandung Barat Punya Fasilitas dan Wajah Baru, Dijuluki Air Terjun Niagara Mini

PENAMPAKAN baru Curug Malela, di Sindangjaya, Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat.*
PENAMPAKAN baru Curug Malela, di Sindangjaya, Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat.* /SARAH NURUL FATIA/PR

PIKIRAN RAKYAT - Curug Malela merupakan salah satu destinasi wisata air terjun di Bandung Barat yang disebut-sebut sebagai Niagara mini.

Usai pembangunan pada 2019 kemarin rampung , kini Curug Malela semakin memberikan daya tarik bagi para pengunjung.

Pengunjung dapat bersantai dan menikmati Curug Malela dengan fasilitas-fasilitas baru yang telah dibangun pada tahun 2019 lalu.

PENAMPAKAN baru Curug Malela di Sindangjaya, Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat.*
PENAMPAKAN baru Curug Malela di Sindangjaya, Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat.*

PENAMPAKAN baru Curug Malela di Sindangjaya, Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat.*
PENAMPAKAN baru Curug Malela di Sindangjaya, Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat.*

Baca Juga: Analisa Pergolakan Politik Malaysia, Pengamat: Pemindahan Kekuasaan Sempat Dijanjikan Mahathir ke Anwar Ibrahim

Tiket masuk untuk menikmati Curug Malela pun cukup terjangkau, yaitu hanya Rp 5.500 saja per orang.

Kemudian biaya masuk kendaraan roda dua sebesar Rp 1.000, dan Rp 3.000 untuk kendaraan roda empat.

Curug yang pertama kali dibuka pada 2013 tersebut dapat dikunjungi mulai pukul 08.00 hingga pukul 16.30.

Baca Juga: Tes Kepribadian Gambar, Ungkap 5 Kelemahan dalam Cinta dalam Hubunganmu

Sementara itu, untuk bisa sampai ke Curug Malela, pengunjung membutuhkan perjalanan kaki yang cukup panjang dengan jarak 1.200 meter.

Dari tempat parkir kendaraan, pengunjung harus berjalan kaki dan menempuh perjalanan sekitar satu jam.

Jika tidak ingin berjalan kaki, pengunjung dapat memesan ojek yang ada di kawasan Curug Malela.

Baca Juga: Bertransformasi dari Angkot 05, Beginilah Cerita Angkot 08 di Kota Bandung Kini

Salah satu pengelola, Ecep Hermaeny (37) mengatakan, Curug Malela konon diambil dari nama seseorang yang pernah tinggal di curug tersebut.

"Secara singkat, nama Curug Malela diambil dari nama Mbah Malela.

"Mbah Malela itu seseorang yang pernah singgah atau tinggal di curug tersebut.

"Ia asalnya itu dari kerajaan Sumedang Larang," ujar Ecep saat dihubungi oleh tim Pikiran-Rakyat melalui pesan WhatsApp pada Rabu, 26 Februari 2020.

Baca Juga: Lima Laga Serie A Italia Harus Digelar Tanpa Penonton karena Virus Corona, Salah Satunya Laga Big Match

Ecep juga mengonfirmasi, sudah ada sekitar 2.500 pengunjung yang datang pada tahun 2020 ini, enam diantaranya warga negara asing.

"Kurang lebih 2.500 pengunjung dari Januari kemarin.

"Ada turis asing juga, ada dua dari Venezuela dan empat orang dari Qatar," ucap Ecep.

Menurut Ecep, pada 2019 lalu, pengelola melengkapi fasilitas-fasilitas di Curug Malela dengan membangun beberapa fasilitas.

Baca Juga: Beredar Foto Halaman Jatim Expo Penuh Sampah Usai Pertemuan Lurah se-Jawa Timur, Pemprov Buka Suara

"Kalau renovasi nggak pernah, soalnya melakukan pembangunan terus, bukan renovasi.

"Tahun kemarin 2019, pembangunan shelter plaza, kamar mandi dan juga jembatan," tambahnya.

Ecep berharap pemerintah daerah dapat lebih memperhatikan sarana dan prasarana di Curug Malela.

Baca Juga: Bungker Bersejarah di Bandung Barat, Sajikan Sunset hingga Pemandangan Tepian Waduk Saguling

"Yang pertama soal sarana dan prasarana yang harus diutamakan.

"Dan masalah kesejahteraan pengelola juga itu yang utama," ungkap Ecep.

Sementara itu, salah satu pengunjung, Eci (20) mengatakan, dirinya merasa betah untuk berlama-lama di Curug Malela.

Pengunjung asal Soreang tersebut menilai, suasana di Curug Malela membuatnya tenang dan lebih menyatu dengan alam.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat