PIKIRAN RAKYAT - Wabah virus corona masih marak terjadi di berbagai belahan negara, bahkan jumlah kasusnya makin meningkat dari hari ke hari.
Penelitian menunjukan, hampir setiap orang yang tertular virus corona mengembangkan antibodi terhadap virus tersebut.
Antibodi adalah sel-sel kekebalan tubuh yang berkembang secara unik sebagai respons terhadap organisme parasit seperti virus yang masuk dan menginfeksi.
Baca Juga: Pelatih Persib Ungkap Filosofi Melatih Maung Bandung, Terinspirasi Johan Cruyff
Penelitian dari Chongqing Medical University di Tiongkok menemukan bahwa 95 persen dari 285 pasien mengembangkan jenis sel kekebalan yang melawan virus, dikutip Pikiran-Rakyat.com melalui Daily Mail.
Para peneliti di Chongqing Medical Center menyebut bahwa mantan pasien COVID-19 memproduksi dua jenis antibodi terhadap infeksi: imunoglobulin M (IgM) dan imunoglobulin G (IgG).
Hanya sekitar 40 persen pasien yang mengembangkan antibodi IgM dalam minggu pertama setelah infeksi.
Tetapi pada saat pasien telah diobservasi selama dua minggu, 95 persen dari mereka mengembangkan tingkat IgM yang terdeteksi signifikan.
Baca Juga: Rukiyah, Nenek di Majalengka yang Besarkan 3 Cucu Sendirian dan Ditinggal Pergi Menantu Dua Kali