kievskiy.org

Pakar Kesehatan Beri Pesan Soal Legalisasi Ganja untuk Medis, Harus Perhatikan Efek Sampingnya

Ilustrasi ganja kering. Beberapa penyakit medis yang menggunakan ganja untuk mengatasi penyakit diantaranya kejang-kejang dan nyeri kronis akibat kanker.
Ilustrasi ganja kering. Beberapa penyakit medis yang menggunakan ganja untuk mengatasi penyakit diantaranya kejang-kejang dan nyeri kronis akibat kanker. /Pixabay/gjbmille

PIKIRAN RAKYAT – Beberapa hari yang lalu media sosial diramaikan dengan beredarnya foto seorang ibu bersama anaknya yang melakukan aksi damai di car free day (CFD) Jakarta dengan membawa sebuah papan yang bertuliskan “Tolong anakku butuh ganja medis”.

Pakar kesehatan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof Ari F Syam menanggapi terkait adanya permohonan ibu tersebut dan mengatakan jika penggunaan ganja medis harus dilakukan secara hati-hati dan terbatas.

“Untuk kasus-kasus penyakit medis tertentu, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan mengizinkan penggunaan produk-produk (ganja medis) tersebut secara terbatas,” tutur Ari.

Baca Juga: Sudah 900 Hari, Harun Masiku Masih 404 Error Not Found

Ari menjelaskan bahwa ada bagian dari ganja untuk kepentingan medis terdapat dalam produk. Dan untuk penggunaannya harus berhati-hati jika sudah dilegalkan secara keseluruhan.

“Karena perlu uji klinis untuk melihat manfaat dan juga efek samping dari penggunaan ganja untuk medis tersebut,” ujarnya.

Beberapa penyakit medis yang menggunakan ganja untuk mengatasi penyakit diantaranya kejang-kejang dan nyeri kronis akibat kanker.

Baca Juga: Penyebab Nick Kuipers dan David da Silva Absen di Laga Persib Bandung vs PSS Sleman Terungkap

“Untuk penyakit-penyakit tersebut, maka minyak ganja cukup efektif untuk mengatasi keadaan tersebut,” kata Ari dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman Antara pada Rabu 29 Juni 2022.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat