PIKIRAN RAKYAT – Pelecehan seksual memiliki dampak yang besar bagi kehidupan korban, salah satunya adalah trauma.
Reaksi alami tubuh dalam menangani trauma pelecehan seksual dapat berefek negatif pada kesehatan fisik seseorang dalam jangka panjang .
Dikiutip Pikiran-rakyat.com dari Healthline, sebuah studi mengungkapkan, riwayat pelecehan seksual bisa berakibat pada risiko tekanan darah tinggi, trigliserida tinggi, dan kualitas tidur yang lebih buruk secara klinis.
Bagi penyintas pelecehan seksual, ada peningkatan gejala depresi, kecemasan, dan masalah tidur yang konsisten dengan gangguan klinis juga.
Baca Juga: Viral Kakek Tenteng Kepala Buntung di Jalan, Tangan Kanannya Memegang Celurit Berkarat
Lisa Fontes, seorang psikoterapis, mengatakan bahwa kekerasan seksual dan pelecehan seksual sama-sama dianggap trauma.
Selama trauma, tubuh melepaskan hormon yang membantu seseorang mengatasi keadaan darurat.
"Tubuh melepaskan kortisol untuk menghindari rasa sakit dan peradangan, dan itu meningkatkan gula darah kita untuk membantu kita melarikan diri dari bahaya,” katanya.
Namun, sayangnya, respons fisik bagi penyitas dalam menangani trauma cukup panjang serta mempengaruhi kesehatan.
Dia menjelaskan pelecehan seksual dianggap sebagai pemicu stres kronis karena biasanya berkelanjutan dari waktu ke waktu.