kievskiy.org

Cara Mengatasi dan Meredam Marah, Ikuti 3 Langkah Mudah Ini

Ilustrasi marah.
Ilustrasi marah. /Reuters/Andrea Piacquadio

PIKIRAN RAKYAT - Persepsi ancaman dalam bentuk apapun, bisa menjadi pemicu timbulnya anxiety. Sensasi kecemasan yang dialami menciptakan kebutuhan yang mendesak supaya ancaman dapat teratasi.

Ketika Anda kehilangan kontrol, tubuh secara otomatis akan meningkatkan respons stres. Stres ini terjadi karena anda berupaya untuk dapat mengkontrol kembali tubuh anda.

Ketika Anda merasa marah, ini merupakan sebuah reaksi ancaman hiperaktif. Kemarahan merupakan sebuah kecemasan yang meluap-luap.

Anxiety dan kemarahan tidak dapat dikendalikan. Keduanya adalah sebuah reaksi otomatis yang kuat. Namun, Anda dapat memilih bagaimana Anda bereaksi terhadap anxiety dan kemarahan yang anda alami.

Baca Juga: Fuji Curhat Usai Dihujat Dicuekin Ashanty, Begini Kata Ria Ricis

5–3–2: Urutan yang memungkinkan otak Anda kembali aktif.

Karena kemarahan adalah upaya terakhir anda untuk bisa mempertahankan diri Anda atau bertahan hidup, aktivitas otak Anda bergeser dari area berpikir rasional ke otak tengah Anda, pusat refleks bertahan hidup.

Ketika Anda marah, Anda telah kehilangan kesadaran akan kebutuhan orang lain, yang ada di otak anda adalah semua tentang anda. Ini Ini merupakan masalah terbesar ketika anda sedang marah.

Secara fisiologis, ketika marah Anda tidak mungkin dapat berpikir jernih. Saat Anda berada dalam kondisi seperti ini, Anda harus berhenti, entah bagaimana caranya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat